Tak Mudah Percaya Kabar Hoaks, Budayawan: Sanksi UU ITE Itu Keras Sekali

Literasi-Digital

Masyarakat mendapat program literasi digital Foto: Kominfo untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Budayawan Prof Soetanto mengatakan, bahwa masyarakat milenial itu bukan ditentukan dari faktor biologis dan umurnya, melainkan dari kecerdasannya. Masyarakat harus kreatif dan berpikir kritis untuk tidak langsung percaya dan selalu mencari pembanding untuk bisa membedakan berita tersebut hoaks atau bukan.

“Perlu digaris bawahi milenial itu bukan biologis, bukan umur, tapi adalah kecerdasan. Kita disusupi sesuatu yang tidak jelas, maka cara menanggapinya adalah kita harus bisa bertindak cerdas, kreatif dan critical thinking,” ujar Prof Soetanto dalam keterangan, Rabu (6/12/2023).

“Jadi harus selalu mencari dan mencari dan membandingkan dengan situs-situs yang lainnya. Jadi wajib berpikir kritis jangan langsung percaya akan satu portal berita,” imbuhnya.

Dia menegaskan, bahwa perilaku sanksi UU ITE itu sangatlah berat. Masyarakat tidak boleh langsung mengasumsikan suatu berita tanpa mengecek keasliannya. Jika ikut menyebarkan berita yang ternyata hoaks, maka akan mendapat sanksi yang berat dari UU ITE tersebut.

“Stop dalam berasumsi langsung tanpa mengecek, kita baru menyadari bahwa perilaku dan tingkah laku kita mulai dilihat,” katanya.

“Dengan munculnya UU ITE ini, kita tidak boleh langsung mengasumsikan dan
menyebarkan tanpa mengecek lagi keaslian berita tersebut. Dikarenakan sanksi atau hukuman UU ITE itu keras sekali,” imbuhnya.

Dia mengajak masyarakat untuk terus membaca agar lebih memahami dari segi hukum khususnya UU ITE. Ketika masyarakat paham, maka akan bisa disebut sebagai orang yang cerdas dan bisa menciptakan ruang digital yang baik di media sosial nantinya.

“Buka pasal 27 UU ITE, ada macam-macam. Saya ingin anda untuk terus membaca dan membaca tentang hukum, norma dan perilaku,” ujarnya.

“Ketika kita paham akan norma dan perilaku yang baik di media sosial, maka disitu kita bisa dikatakan sebagai orang yang cerdas,” imbuhnya.

Diketahui, pemerintah terus mewujudkan masyarakat cerdas dengan berani melawan hoaks. Program Indonesia cakap digital tersebut diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). (nas)

Exit mobile version