INDOPOS.CO.ID – Kurator infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) Ridwan Kamil menyebut, pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur bisa mengangkat sebagian beban persoalan Jakarta. Dari kemacetan, polusi hingga mampu menambah ruang terbuka hijau.
“Dengan pindah ke IKN memang tidak menyelesaikan 100 persen, tetapi ibarat kalau kita nahan beban pakai tas ransel, ini kilogram berat kita udah agak (sedikit) berkurang dengan konsep IKN,” kata Ridwan Kamil dalam diskusi publik bertajuk Strategi Keberlanjutan: Visi IKN dan Transformasi Jakarta di Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Menurutnya, mengatasi persoalan macet dan menekan polusi udara bisa menerapkan kembali work from home (WFH) dan work from anywhere (WFA). Bukan hanya digunakan ketika masa pandemi Covid-19.
“Kalau saya ya, mengusulkan WFH dipermanenkan untuk industri-industri tertentu,” usulnya.
Manfaat lain ketika ibu kota negara pindah ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur ialah menambah ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta. Bisa memanfatkan gedung-gedung bekas pemerintahan.
“Kita ini harus berubah. Jadi beban Jakarta akan berkurang. Bayangkan kalau sudah pindah, itu gedung-gedung kementerian bisa jadi semua gagasan besar Jakartanya. Bisa aja dibongkar jadi RTH,” ucap Kang Emil sapaan karibnya.
Selain itu, bisa saja pusat kota menjadi pusat kebudayaan Betawi. “Bayangkan di Monas tiba-tiba jadi ada pendestrianisasi. Museum, jadi mengurangi beban sekali,” nilainya.
Ia menambahkan, aset-aset yang dimiliki gedung pemerintahan bisa digunakan untuk kepentingan warga Jakarta.
“Nanti Jakarta menurut poin saya, akan banyak sekali mendapatkan benefit dengan pengurangan beban pindahnya IKN dan juga pasca aset itu nanti dikonversi menjadi kemaslahatan,” imbuhnya. (dan)