Mahfud MD Sebut Korupsi Hambat Pertumbuhan Ekonomi, Akademisi: Itu Betul!

md

Calon wakil presiden Mahfud MD. Foto: istimewa

INDOPOS.CO.ID – Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD menyebut korupsi merupakan hal yang menggagalkan Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi menjadi 7 persen.

Hal ini ia sampaikan saat debat cawapres di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023) lalu.

“Hanya karena kebodohan kita, kita tidak bisa menaikan pertumbuhan ekonomi menjadi 7 persen, kita ini kaya dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang hebat, masalahnya adalah banyak korupsi,” tegas Mahfud saat debat cawapres.

Sepakat dengan pernyataan Mahfud, Peneliti Pusat Studi Anti Korupsi (SAKSI) Fakultas Hukum (FH) Universitas Mulawarman (Unmul) Herdiansyah Hamzah mengakui bahwa korupsi adalah hal yang menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Betul kata Mahfud, korupsi memang faktor penghambat utama investasi masuk ke Indonesia,” ungkap Herdiansyah kepada wartawan di Jakarta, Selasa (26/12) kemarin.

“Menurut World Economic Forum (WEF) dalam Global Competitiveness Report tahun 2018, dari 16 variabel penghambat investasi, korupsi menempati urutan pertama. Di bawahnya ada regulasi, inefisiensi birokrasi, pajak, pembiayaan, dan lain-lain,” tambahnya.

Pria yang akrab disapa Castro itu menilai, Mahfud merupakan sosok yang tepat untuk memberantas korupsi di Tanah Air.

“Kalau soal komitmen, Mahfud bisa dilacak jejak digitalnya. Setidaknya selama menjabat Menko Polhukam, dia beberapa kali mendorong penyelesaian kasus-kasus dugaan korupsi yang kontroversial. Mulai dari dugaan Rp349 triliun transaksi pajak gelap di Kemenkeu, Rafael Alun, hingga Lukas Enembe,” ujarnya. (nas)

Exit mobile version