Banyak Logistik Pemilu 2024 Rusak, KPU Bilang Begini

kpuu

Gedung KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat. Foto: Dok Indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) angka bicara soal temuan logistik pemilihan umum (Pemilu) rusak di sejumlah wilayah. Memastikan bakal mengganti dan mencetak ulang alat logistik yang rusak.

“Justru dengan sortir kita buktikan, bahwa kita bekerja, ada surat suara yang tidak layak, itu kita sortir dan kita gantikan ke percetakan,” kata anggota KPU Yulianto Sudrajat di Jakarta, Selasa (9/1/2024).

Ia mengklaim, jumlah logistik tak layak pakai hanya sebagian kecil dari keseluruhan yang telah disediakan. Meski tak disebutkan data pasti yang dimilikinya.

“Lho, temuan banyak itu berapa dari total sekian miliar surat suara? Kan hanya ratusan, sebagian hanya 1.000 atau berapa kemarin,” ujar Yulianto.

Menurutnya, perbaikan alat pendukung Pemilu bakal dirampungkan sebelum waktu pencoblosan atau kurang dari sebulan menjelang pemungutan suara. “Ini sangat cukup, kan tiap hari kita sortir,” klaimnya.

“Data surat suara yang tidak bisa dipakai selalu masuk, selalu kita himpun dan kita masukan ke percetakan untuk gantikan gantinya,” tambahnya.

Sejuah ini, KPU hampir selesai mendistribusikan peralatan yang dibutuhkan Pemilu 2024 ke seluruh wilayah. Namun, masih dalam proses sortir, lipat, dan pengemasan atau packing.

“Ini baru proses sortir, lipat, kemudian packing ya masih di kabupaten/kota. Sudah 100 persen di kabupaten/kota kok berikutnya nanti distribusinya ke ppk, pps, kemudian sampai h-1 di TPS begitu ya,” imbuhnya.

Anggota Bawaslu RI Herywn Malonda mengemukakan, ada masalah pendistribusian logistik Pemilu 2024. Pada pendistribusian logistik tahap I, banyak logistik Pemilu yang rusak.

“Bawaslu mencatat kotak suara rusak di 177 Kabupaten/Kota (34.5 persen). Hasil pengawasan menemukan bilik suara rusak di 61 (11.9 persen) Kabupaten/Kota,” beber Herwyn dalam jumpa pers di Bawaslu RI, Senin (8/1/2024).

“Lalu, ada tinta yang rusak yang ditemukan pada 124 (24.1 persen) Kabupaten/Kota. Serta segel yang rusak di 30 (5.9 persen) Kabupaten/Kota,” sambungnya. (dan)

Exit mobile version