Anies Ingatkan Bahaya Penggiringan Opini, Bisa Berbuntut Matinya Demokrasi

nismin

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat kampanye akbar di JIS, Sabtu (10/2/2024). Foto: Dok Timnas AMIN

INDOPOS.CO.ID – Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mewanti-wanti, tentang bahaya penggiringan opini. Sebab hal tersebut bisa berujung mematikan demokrasi. Itu bertalian dengan situasi politik menjelang Pemilu 2024.

“Bahwa akan ada penggiringan opini akan terjadi Y, Penggiringan opini akan terjadi X. Penggiringan opini itu bisa berujung mematikan demokrasi,” kata Anies saat jumpa pers di Jakarta Internasional Stadion (JIS), Jakarta Utara, Sabtu (10/2/2024).

Ia mengatakan, penggiringan opini tersebut mengarahkan, membentuk pandangan rakyat yang sebelumnya one man one vote menjadi one man one vote one time.

“Mengarahkan rakyat, membentuk opini rakyat yang demokrasi disebut one man one vote jadi one time. Cuma sekali terus gak ada pencoblosan lagi,” ucap Anies.

Ia meyakini bahwa dampak penggiringan opini one man one vite one time ini valid. Hal tersebut dicantum dalam studi komparasi politik.

“One man one vote one time. Karena demokrasi berujung pada non demokrasi,” tuturnya.

Ia mencontohkan kondisi penggiring opini yang marak digaungkan. Misalnya, narasi soal Pilpres satu putaran.

“Mendorong opini yang ujungnya udahlah, saudara-saudara semua, seluruh rakyat, gak usah repot-repot demokrasi mahal. Serahkanlah kepada kami, kami bereskan itu,” tuturnya.

“Sama seperti sekarang, mahal bung dua putaran itu. Serahkan saja kepada kami, kami bereskan segala urusan. Itu menuju one men one vote one time,” tambah Anies.

Kendati begitu, ia menyakini kalau media dan masyarakat tidak akan membiarkan penggiringan opini itu terjadi. “Saya pikir media tak akan membiarkan itu. Dan kita semua adalah bagian yang tidak akan membiarkan itu,” imbuhnya. (dan)

Exit mobile version