INDOPOS.CO.ID – Didin Wahyudin sebagai orang tua dari Muhamad Harun Al Rasyid, korban meninggal dalam tragedi kerusuhan di Jakarta pada 21-22 Mei 2019 masih menuntut keadilan untuk anaknya. Ia turut berorasi dalam demo tolak kecurangan Pemilu 2024 di depan DPR/MPR, Jakarta, Jumat (1/3/2024).
Ia mencari keadilan untuk anaknya selama hampir 5 tahun kepada pihak kepolisian. Namun, justru mendapat tekanan dari oknum aparat.
“Sampai saat ini saya terus mencari keadilan. Namun, apa yang saya dapat intimidasi dan memberikan saya intimidasi,” kata Didin Wahyudin di atas mobil komando, Jakarta, Jumat (1/3/2024).
Ia mengaku, pernah ditawari uang cukup banyak ketika untuk menghentikan perjuangannya mencari keadilan.
“Apa yang saya dapat saya didatangani dan disodorkan uang Rp200 juta. Namun, demi Allah, saya tidak akan menerima uang itu,” ujar Didin.
Ia bersama, seluruh elemen masyarakat mendukung wacana pengajuan hak angket di DPR untuk menyelidiiki dugaan kecurangan Pemilu 2024.
“Saya sampai sat ini masih terus berjuang dan melakukan demo-demo yang diadakan oleh mahasiswa para yang lainnya. Kalau kemarin anaknya yang melawan, kini orang tuanya yang melawan,” imbuhnya.
Demonstrari dari elemen masyarakat, mahasiswa, pelajar dan poros buruh menyuarakan tuntutan menolak Pilpres curang, penurunan harga sembako, dukung hak angket dan ganti komisioner KPU. (dan)