Heboh Kasus Perundungan, Jokowi: Jangan Ditutupi tapi Diselesaikan

Heboh Kasus Perundungan, Jokowi: Jangan Ditutupi tapi Diselesaikan - jokowi - www.indopos.co.id

Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta. (Humas Setkab)

INDOPOS.CO.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta semua pihak tidak tutup mata terhadap kasus perundungan atau bullying di lingkungan sekolah, melainkan harus ditangani hingga tuntas. Paling penting utamakan pencegahan terhadap kasus tersebut.

Ada dua kasus bullying bikin heboh di awal tahun 2024. Pertama, terjadi di sekolah internasional kawasan BSD Serpong, Tangerang Selatan. Kedua santri meninggal dunia di Kediri, Jawa Timur.

“Jangan sampai kasus bullying ditutup-tutupi, tapi diselesaikan,” kata Jokowi di Kongres XXIII PGRI di Jakarta, Sabtu (2/3/2024).

Ia menekankan, pentingnya memperhatikan kondisi korban perundungan. Karenanya sekokah harus menjadi tempat aman para pelajar.

“Utamakan hak-hak anak-anak kita, utamanya para korban,” ucap Jokowi.

Menurutnya, dalam beberapa kasus bullying terabaikan alasannya untuk melindungi nama baik sekolah. Padahal tindakan tersebut tidak benar.

“Saya kira yang baik adalah menyelesaikan dan memperbaik,” tegas Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2014 itu.

Ia berpesan, seluruh tenaga pengajar harus mampu menciptakan lingkungan sekolah yang aman bagi anak-anak atau para pelajar.

“Saya menaruh, harapan besar kepada bapak-ibu guru untuk menjadi ujung tombak menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman,” pesannya.

Kasus perundungan di sekolah internasional kawasan BSD itu menjadi buah bibir di media sosial sejak Senin (19/2/2024). Kasusnya ditangani Polres Tangerang Selatan. Empat orang tersangka dan delapan anak berkonflik dengan hukum (ABH).

Sedangkan kasus perundungan di lingkup pondok pesantren hingga meregang nyawa santri BB (14) di Kediri, Jawa Timur. Korban meninggal dunia pada, Jumat (23/2/2024). Polisi telah mengamankan empat orang tersangka di antaranya MN (18), MA (18), AF (16), dan AK (17). (dan)

Exit mobile version