Jokowi Sangat Khawatir Marak Kasus Bullying, Tegaskan Tak Boleh Terjadi Lagi

Jokowi Sangat Khawatir Marak Kasus Bullying, Tegaskan Tak Boleh Terjadi Lagi - jokowi 9 - www.indopos.co.id

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Foto: Dok BPMI Setpres

INDOPOS.CO.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons, soal kasus perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah belakangan ini. Kejadian tersebut ditekannya jangan sampai terulang kembali.

Kasus perundungan terjadi pada awal tahun 2024 di salah satu sekolah Internasional di kawasan BSD, Tangerang Selatan. Kasusnya menjadi buah bibir di media sosial sejak Senin (19/2/2024).

Salah satu pelaku perundungan diduga anak seorang publik figure ternama. Bahkan masuk ke dalam jajaran geng yang tergabung dalam sekolahnya. Kini kasusnya ditangani Polres Tangerang Selatan.

Kasus perundungan lainnya terjadi di lingkup pondok pesantren hingga meregang nyawa santri BB (14) di Kediri, Jawa Timur. Korban meninggal dunia pada, Jumat (23/2/2024). Polisi telah mengamankan empat orang tersangka di antaranya MN (18), MA (18), AF (16), dan AK (17).

“Sekali lagi, amat sangat penting. Karena saya betul-betul sangat khawatir akhir-akhir ini terjadinya kasus bullying,” kata Jokowi di Kongres XXIII PGRI, Jakarta, Sabtu (2/3/2024).

“Terjadinya kasus perundungan, kasus kekerasan, kasus pelecehan yang bahkan ada yang memakan korban jiwa. Ini tidak boleh terjadi lagi dan dibiarkan berlarut,” tambahnya.

Ia menginginkan, harus menjadi rumah yang aman bagi siswa-siswa untuk belajar, bertanya, berkreasi, bermain dan bersosialisasi.

“Sekolah harus menjadi safe house, Jangan sampai ada siswa yang takut, ketakutan di sekolah. Jangan sampai ada siswa yang tertekan di sekolah dan tidak betah di sekolah,” ujar Jokowi.

Maka itu, seluruh tenaga pengajar harus mampu menciptakan lingkungan sekolah yang aman bagi anak-anak atau para pelajar.

“Saya menaruh harapan besar kepada bapak-ibu guru untuk menjadi ujung tombak menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman,” imbuhnya. (dan)

Exit mobile version