Awas! Berita Hoaks Bunuh Kemampuan Bernalar Manusia

Awas! Berita Hoaks Bunuh Kemampuan Bernalar Manusia - - www.indopos.co.id

Ilustrasi berita Hoaks. Foto: dokumen INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus meningkatkan literasi digital bagi masyarakat. Hal ini agar masyarakat semakin cerdas di ruang digital dan bijak menggunakan internet.

Koordinator Divisi Partnership Tular Nalar Mafindo (masyarakat antifitnah Indonesia), Erie Heriyah mengatakan, agar masyarakat tidak tertipu teknologi Artificial Intelligence (AI) yang digunakan untuk membuat berita hoaks. Oleh karena itu penting meningkatkan kewaspadaan untuk tidak mudah percaya dan mencari sumber yang lebih valid.

“Beragam berita hoaks sekarang sudah semakin canggih, yang paling terbaru sekarang ada yang namanya Artificial Intelligence (AI). Dari hal tersebut orang bisa membuat atau menirukan wajah bahkan suara yang bisa disalahgunakan, jadi masyarakat harus lebih berhati-hati” ujar Erie dalam keterangan, Selasa (12/3/2024).

Terlebih lagi, lanjut Erie, berita hoaks yang tersebar di internet seringkali mengandung judul yang mengarah kepada tindakan provokasi. Hal yang harus diperhatikan adalah ketelitian untuk tidak langsung terpancing.

“Saat kita tertimpa hoaks, otomatis akan membunuh kemampuan kita dalam bernalar. Itu yang kemudian menjadi berbahaya, oleh sebab itu kita harus berhati-hati dan selalu membentengi diri dengan sifat tidak mudah percaya,” tuturnya.

Hoaks juga, lanjut dia, dapat mengarah pada misinformasi. Di mana masyarakat menjadi pelaku penyebarannya, karena ketidaktahuan berita tersebut adalah berita yang salah.

“Ada juga pihak yang kemudian mengetahui bahwa berita itu tidak benar, akan tetapi lanjut menyebarkan berita itu, hal itu dapat disebut dengan disinformasi,” katanya.

Diketahui, Kemenkominfo terus menggerakkan program Indonesia makin cakap digital. Salah satunya melalui kegiatan seminar gali ilmu literasi digital. Kegiatan ini menyasar masyarakat di penjuru negeri, salah satunya di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. (nas)

Exit mobile version