SMK PK Tingkatkan Relevansi Pendidikan dengan Dunia Industri

SMK PK Tingkatkan Relevansi Pendidikan dengan Dunia Industri - pelajar praktik ip - www.indopos.co.id

Siswa SMK tengah melakukan praktik riset. Foto: dokumen INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) merupakan pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatan kualitas dan kinerja. Dengan diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dunia usaha, dunia industri serta dunia kerja.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur SMK Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Wardani Sugiyanto mengatakan, saat ini sebanyak 1.850 SMK Pusat Keunggulan telah difasilitasi dalam pengembangan yang bermuara pada tiga perubahan pola pikir, yaitu kepemimpinan kepala sekolah, kemitraan dan penyelarasan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan penyerapan tamatan.

“Pada 2024 ini, sebagai pengembangan dan penajaman program, SMK Pusat Keunggulan akan difokuskan pada pengembangan SDM, yaitu kepala sekolah, guru, dan pengawas,” ujar Wardani dalam siaran YouTube, Minggu (24/3/2024).

Salah satunya, menurut dia, adalah bagaimana kepala sekolah dapat berperan sebagai CEO yang mampu memimpin dan mengelola satuan pendidikan dengan basis kolaborasi bisnis dan pembelajaran.

Kemudian terkait penyelarasan dunia usaha dan dunia industri, lanjut Wardani, salah satu hal yang akan diperkuat adalah sinkronisasi kurikulum. “Dulu kurikulum hanya sebatas mendapat pengesahan dari industri. Namun kini dengan adanya sinkronisasi, kurikulum sekolah akan dipandu sesuai kebutuhan dan permintaan industri,” terangnya.

“Kebutuhan tersebut kami rumuskan bersama untuk mencapai sertifikasi kompetensi yang sejalan dengan industri,” imbuhnya.

Di samping itu, masih ujar dia, Kemendikbudristek juga memiliki program Skema Pemadanan Dukungan (matching fund) yang dapat menarik minat industri untuk meningkatkan dukungan kepada SMK yang menjadi mitranya. Pada program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan, Kemendikbudristek memadankan investasi industri dengan nilai serupa (1:1), sehingga dampak terhadap penguatan pembelajaran berbasis industri akan semakin besar.

“Di 2022 lalu, kita mendapat dana pemadanan dukungan dari industri senilai Rp439 miliar, kemudian di 2023 hampir Rp300 miliar,” bebernya.

Adapun bentuk pemadanan dukungan dari industri terdiri in cash dan in kind. Dukungan in cash atau bantuan dalam bentuk tunai dapat berupa peralatan pembelajaran, sarana dan prasarana, gedung, dan teaching factory.

Sedangkan dukungan in kind atau fasilitas dapat berupa pelatihan bagi guru, praktisi mengajar di satuan pendidikan, bantuan sinkronisasi kurikulum, penerimaan guru magang, dan sertifikasi kompetensi bagi guru.

“Kami memfasilitasi agar SMK Pusat Keunggulan ini menjadi rujukan bagi SMK lain dalam implementasi Kurikulum Merdeka, seperti bagaimana berfungsinya komunitas belajar, saling berbagai praktik baik, bagaimana satuan pendidikan menyelenggarakan seri webinar, hingga pembuatan modul video pembelajar yang diunggah di Platform Merdeka Mengajar (PMM),” ujarnya. (nas)

Exit mobile version