Bangun Ekosistem Aman, Keluarga Miliki Peran Penting Bangun Literasi Digital

linmas

Masyarakat mengikuti kegiatan literasi digital. Foto: istimewa

INDOPOS.CO.ID – Sebagai lingkup terdekat, keluarga memiliki peran penting dalam membangun literasi digital guna mewujudkan ekosistem digital yang aman, nyaman, dan produktif bagi seluruh anggotanya. Salah satunya melalui digital parenting.

“Digital Parenting adalah cara pengasuhan yang inovatif untuk mengasuh anak di era yang serba digital,” ujar Ketua Tim Literasi Digital Yayasan Adya, I Komang Suartama pada keterangan, Senin (1/4/2024).

Menurut dia, metode digital parenting memungkinkan orang tua dan anak belajar soal batasan-batasan dalam mengakses dunia digital agar tepat guna. Selain itu, bisa didapatkan pembelajaran penggunaan teknologi untuk lebih positif.

“Dengan memberikan edukasi terkait bahaya, dampak, dan keunggulan dari perangkat digital, dapat memberikan gambaran penggunaan teknologi yang benar,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Dosen Universitas Primakara, Putu Trisna Hady Permana Swastika menekankan kepada peserta bahwa meningkatkan kecakapan digital adalah tanggung jawab bersama dari berbagai generasi masyarakat.

“Membangun generasi digital yang tangguh dan bermoral adalah tanggung jawab bersama dengan kesadaran dan pendidikan yang tepat kita dapat menjelajahi dunia digital dengan aman dan bertanggung jawab,” ungkapnya.

Ia menghimbau masyarakat untuk menggunakan internet dengan baik, bijak, dan bertanggung jawab. “Penggunaan internet yang tidak bertanggung jawab dapat memiliki dampak negatif, saya himbau bapak ibu jangan sampai menggunakan internet dengan tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

Sementara itu, I Made Winardana Relawan TIK Provinsi Bali menjelaskan, bahwa keamanan digital merupakan sebuah proses untuk memastikan penggunaan layanan digital, baik secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman.

“Tidak hanya untuk mengamankan data yang dimiliki melainkan melindungi data pribadi yang bersifat rahasia,” jelasnya.

Dia memberikan langkah-langkah untuk mengamankan data pribadi di antaranya menerapkan 2F Authentication.

“Menggunakan password unik misalnya, password harus ada kombinasi angka, huruf dan simbol, rajin meng-update aplikasi dan jangan mengunduh aplikasi yang tidak resmi muncul di App Store maupun Play Store,” ungkapnya.

Menurut Winardana, tidak ada yang aman 100 persen di dunia digital. Hal yang bisa kita lakukan, lanjutnya, adalah mengurangi risikonya sedapat mungkin. “Keamanan berbanding terbalik dengan kemudahan, sedikit rumit dan waspada akan membuat kita lebih aman di dunia digital,” ujarnya. (nas)

Exit mobile version