Menyesuaikan Jadwal Wakil Presiden, Rakerda Bangga Kencana 2024 Diadakan Mendahului Rakernas

Menyesuaikan Jadwal Wakil Presiden, Rakerda Bangga Kencana 2024 Diadakan Mendahului Rakernas - bkkbn - www.indopos.co.id

Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Pintauli Romangasi Siregar saat membuka Rakerda. (Humas BKKBN for indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) program bangga kencana 2024 diperkirakan akan digelar akhir April. Hal ini akan ditetapkan setelah mendapatkan jadwal pasti dari Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin.

Sehingga beberapa daerah sudah melakukan Rakerda mendahului Rakernas seperti yang dilakukan perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Barat, 3-4 April lalu.

Sebanyak 233 peserta se-Kalimantan Barat memadati salah satu ruangan di Hotel Aston Pontianak. Rakerda kali ini membahas program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan dirangkai dengan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting tingkat Kalbar.

Rakerda kali ini mengambil tema Optimalisasi Bonus Demografi dan Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) menuju Indonesia Emas 2045.

“Tema Rakerda kali ini memiliki dua kata kunci penting yaitu menyangkut kuantitas dan juga kualitas SDM yang harus kita capai,” ujar Sekertaris Utama BKKBN, Drs. Tavip Agus Rayanto, yang hadir secara online pada kesempatan tersebut.

Melalui Rakerda yang melibatkan stakeholder, Tavip berharap optimalisasi bonus demografi dan peningkatan SDM menuju Indonesia Emas 2045 dapat terwujud. Dia mengatakan, biasanya kegiatan Rakerda didahului kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) tahun ini dibalik, setelah Rakerda akan dilanjutkan dengan Rakernas yang rencananya akan dilaksanakan pada 24 April 2024.

“Ini karena kita menyesuaikan dengan jadwal bapak Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin. Oleh karena itu, diharapkan hasil kebijakan dari Rakerda ini nantinya dapat diselaraskan dengan kebijakan-kebijakan di tingkat nasional,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Pintauli Romangasi Siregar, berharap apa yang dibahas dan menjadi kebijakan dalam Rakerda ini bisa membuka peluang penajaman program dan kemitraan yang lebih luas dengan dinas dan instansi terkait.

“Saat kita menyampaikan bahwa program Bangga Kencana yang sudah kita jalankan capaiannya seperti ini. Lalu, kita sampaikan juga anggaran yang ada. Nah, dengan kondisi yang telah jelas itu, kira-kira apa yang perlu kita kolaborasikan dengan dinas dan instansi terkait. Sehingga capaian program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting lebih baik lagi di tahun 2024,” ujar Pinta.

Pinta bersyukur hingga saat ini jumlah keluarga berisiko stunting di Kalbar mengalami penurunan. Ia berharap upaya intervensi harus terus dilakukan agar keluarga berisiko stunting benar-benar terlepas dari masalah stunting.

“Saat ini prevalensi stunting di Kalbar mengalami penurunan sebesar 3,3 persen (SKI 2023). Dari 27,8 pesen di 2022 menjadi 24,5 persen di 2023. Ini angka sementara. Mudah-mudahan saat diumumkan secara resmi nanti angka tersebut dapat turun lagi,” terang Pinta. (ney)

Exit mobile version