MUI Prediksi NU dan Muhammadiyah Lebaran 2024 Berbarengan, Ini Alasannya

Sholat-Ied

Masjid Istiqlal menggelar Salat Idulfitri 1 Syawal 1444 Hijriah tingkat kenegaraan. Foto: Dok Kemenag

INDOPOS.CO.ID – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan memperkirakan, Hari Raya Lebaran Idulfitri 1445 Hijriah atau 2024 akan jatuh berbarengan dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Ada sejumlah faktor pendukungnya, ketinggian bulan misalnya.

“Potensi hari raya idulfitri bersamaan 10 April 2024 karena banyak faktor; pertama, karena menurut hisab posisi bulan pada saat terbenan matahari 9 April 24 tinggi bulan di atas ufuk +6°, 8′, 28,” kata Amirsyah melalui gawai, Jakarta, Minggu (7/4/2024).

Kedua, secara ru’yah bulan dapat dilihat jelas dengan ketinggian tersebut. Ketiga, berdasarkan Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah, MUI memberikan pertimbangan terhadap ketetapan (istbat) yang dilakukan pemerintah.

“Atas dasar itu kebersamaan Idulfitri, dapat kita jadikan momentum untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam merajut trilogi ukhuwah,” ucap Amirsyah.

Pertama, ukhuwah Islamiyah pada saat ini umat Islam tengah menjalankan ibadah puasa hingga saat ini telah di penghujung ramadhan 1445 Hijriah.

Kedua, ukhuwah kemanusiaan (insaniyah) di saat saudara umat Muslim di Gaza Palestina memerlukan bantuan dan dukungan kemanusiaan untuk mewujudkan kemerdekaan dan perdamaian yang abadi.

“Ketiga, ukhuwah kebangsaan (wathaniyah) untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang memiliki persaudaraan demi kepentingan bangsa yang lebih besar,” tutur Amirsyah.

Awal Ramadan 1445 H Muhammadiyah dan NU mengalami perbedaan. 1 Ramadan 1445 H versi Muhammadiyah ditetapkan pada 11 Maret 2024, sedangkan NU jatuh pada 12 Maret 2024.

Sidang isbat lebaran 2024 akan dilakukan pada 9 April 2024. Sidang itu akan diadakan di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat. (dan)

Exit mobile version