Pengamat Sebut Peluang PKS Gabung Prabowo Fifty-Fifty, Ini Pertimbangannya

pks

Ketum Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu beberapa waktu lalu. Foto: Dok PKS

INDOPOS.CO.ID – Analis politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting memperkirakan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bakal bergabung dengan pemerintahan mendatang. Sebab, memiliki histori bersama Prabowo Subianto dalam Pilpres tahun 2014 dan 2019.

“Peluang PKS gabung menurut saya tetap 50:50. Ada pengalaman mereka bersama Prabowo dalam dua kali Pilpres,” kata Ginting saat dikonfirmasi wartawan, Jakarta, Jumat (26/4/2024).

Apalagi menurut real count Komisi Pemilihan Umum (KPU), Partai Keadilan Sejahtera menang di wilayah pemilihan yang penting yakni DKI Jakarta. Dengan memperoleh 328.232 suara. Maka itu menjadi nilai tawar untuk bisa ditarik Prabowo.

“Belum lagi PKS adalah pemenang Pemilu di Jakarta. Sehingga otomatis PKS akan jadi Ketua DPRD Jakarta, tentu ini menjadi pertimbangan besar Prabowo untuk merangkul PKS,” ujar Ginting.

Sebagai presiden terpilih, Prabowo tentu berkepentingan untuk menentukan siapa yang akan jadi Gubernur Jakarta. Kepala daerah yang prestise karena Jakarta masih menjadi trendsetter di Indonesia.

“Jadi Prabowo berkepentingan terhadap PKS, karena punya kekuatan di Jakarta dan kemungkinan PKS bisa bersama Gerindra untuk mencalonkan figur di Pilkada Jakarta,” nilai Ginting.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaiku menyatakan, sikap politik partainya di pemerintahan mendatang bakal diputuskan melalui majelis syuro partainya. Namun, waktu pelaksanannya belum diungkapkan.

“Tentu saya sampaikan, karena ranah ini menyangkut ranah yang strategis sesuai AD/ART PKS ini akan diputuskan majelis syuro atau Badan Pekerja Majelis Syuro yaitu DPP,” ucap Ahmad Syaiku secara terpisah baru-baru ini di Jakarta.

Paling penting PKS melanjutkan, komitmennya mengedepankan daya kritis demi mengawal pemerintahan agar menjadi lebih baik dan diterima masyarakat.

“Saya sebagai pelaksana akan menjalankan apapun keputusan majelis syuro, tapi yakinlah sikap kritis PKS akan kita jaga sebagai bagian untuk meluruskan dari proses perjalanan yang memang perlu diingatkan,” ucap Ahmad Syaiku.

“Kalau seluruhnya on the track tidak perlu diingatkan nggak masalah, tapi kaitannya dengan tadi sikap kritis. Masalah sikap bangsa perlu ada koreksi kita akan perlu sampaikan kita sudah memahami,” sambungnya. (dan)

Exit mobile version