INDOPOS.CO.ID – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bakal menggelar perhelatan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Summit 2024 di Bali pada Juni 2024. Itu menjadi momentum mewujudkan kepastian hukum pertanahan masyarakat.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Suyus Windayana menilai, progres reforma agraria sudah berjalan cukup baik. Di sisi lain, GTRA Summit 2024 bakal memuat capaian yang akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Jadi kita juga akan melaporkan ke presiden, realisasi dari reformasi agraria yang telah kita lakukan dalam GTRA Summit ke-3,” kata Suyus Windayana usai membuka rapat teknis penataan agraria di Jakarta, Selasa (7/5/2024).
Ia menginginkan, program tersebut tetap dilaksanakan pada pemerintah mendatang. Diketahui semasa perjalanannya, reforma agraria telah berhasil melaksanakan penataan aset lebih dari 110 juta bidang tanah di seluruh Indonesia.
“Jadi itu progres report reforma agraria dari pemerintahan pak Jokowi dan kita menyiapkan, beberapa kriteria dan standar supaya regorma agraria tetap dilaksanakan di pemerintah mendatang, arena dampaknya cukup signifikan,” ucap Suyus.
Reforma agraria merupakan Program Strategis Nasional (PSN) yang digagas menata keadilan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah melalui penataan aset dan penataan akses.
Penataan aset diimplementasikan dengan sejumlaj kegiatan legalisasi aset seperti Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), redistribusi tanah, serta tanah untuk transmigrasi.
“Beberapa penyelesaian konflik, yang telah kita lakukan ada 20 lokasi yang telah kita selesaikan terkait distribusi aset terutama bekas (eks) Hak Guna Usaha (HGU) yang tidak dipakai,” ujar Suyus.
Dirjen Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN Dalu Agung Darmawan menyatakan, program reforma agraria berdampak signifikan di lokasi yang menjadi prioritas. Di sisi lain, melakukan penataan akses.
“Jadi dampaknya sangat signifikan, karena di samping kita bisa melakukan redribusi tanah itu juga bisa menyelesaikan konflik yang selama ini berlangsung. Sangat signifikan,” jelas Dalu dalam kesempatan yang sama. (dan)