INDOPOS.CO.ID – Wacana Presidential Club atau wadah berkumpulnya mantan presiden di era pemerintahan Prabowo nanti memdapat apresiasi dari Ketua Komisi II DPR RI yang menilai keinginan sangat luar biasa jika berhasil diwujudkan.
Politisi Fraksi Partai Golkar ini mengatakan dengan adanya Presidential Club tersebut maka Prabowo dinilai akan lebih mudah bekerja sebagai presiden. Sebab, ia akan dibantu oleh para tokoh bangsa terdahulu yang memiliki pengalaman memimpin Indonesia.
“Jadi itu bagus kalau itu bisa diwujudkan ya luar biasa. Mungkin Pak Prabowo dan presiden-presiden berikutnya akan lebih mudah bekerjanya,” ujar Doli sebagaimana dikutip dari lama DPR RI, Kamis (10/5/2024).
Legislator asal Dapil Sumatera Utara III itu juga menilai Indonesia yang notabene negara besar dengan permasalahan-permasalahan yang besar juga membutuhkan situasi yang kondusif.
“Artinya elit-elit kita ini (akan) sering berkomunikasi yang baik, yang intensif. Apalagi kemudian yang berkumpul itu adalah para tokoh-tokoh bangsa, bapak-ibu bangsa yang sudah punya pengalaman memimpin Indonesia dan saya kira itu menjadi baik,” jelasnya.
Doli melanjutkan bahwa Indonesia juga butuh kerukunan, sinergitas, dan kesolidan dari para tokoh-tokoh besar. “Bisa juga jadi teladan buat kita bahwa untuk membangun Indonesia ini ya memang membutuhkan kerukunan soliditas, sinergitas begitu itu yang paling penting,” pungkasnya.
Sebelumnya, politisi Golkar yang juga Kerua MPR RI Bambang Soesatyo turut mendukung ide yang diinisiasi presiden terpilih Prabowo Subianto tersebut. Bahkan dirinya pun mengusulkan agar ide tersebut diformalkan menjadi kelembagaan, seperti halnya lembaga Dewan Pertimbangan Agung (DPA) pada era Orde Baru.
“Menurut saya apa yang digagas oleh Pak Prabowo itu suatu hal yang baik ya untuk mempertemukan dan mengompakkan mantan-mantan presiden dan wakil presiden, dalam suatu wadah di mana diharapkan akan menjadi komunikasi ketika bicara masalah kebangsaan ke depan,” kata Bamsoet di kompleks gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (7/5).
Bamsoet mengatakan lembaga seperti DPA dapat dibentuk kembali dengan diisi presiden dan wakil presiden yang pernah menjabat. Namun, dia menyerahkan kepada Prabowo terkait ini.
“Malah kalau bisa mau diformalkan. Kita pernah punya lembaga Dewan Pertimbangan Agung, yang bisa diisi oleh mantan-mantan presiden maupun wakil presiden, kalau mau diformalkan, kalau Pak Prabowo-nya setuju,” ujarnya. (dil)