Selasa, 17 Mei 2022
No Result
View All Result
www.indopos.co.id

Magazine Paten kesatu 2022

  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
www.indopos.co.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
No Result
View All Result
www.indopos.co.id
No Result
View All Result
Home Nusantara

Tumbuhkan Ekonomi Baru Ditengah Pandemi, Ini Caranya

by gint
Selasa, 8 Februari 2022 - 21:15
in Nusantara
BRSDM

Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Kusdiantoro (batik Coklat)

INDOPOS.CO.ID – Kondisi pandemi yang belum berakhir membuat perekonomian makin sulit. Hanya orang – orang yang pantang meyerah terus bangkit dan melakukan inovasi.

Kreatifitas itu pun terjadi dalam bidang pariwisata yang digabungkan dengan sektor kelautan dan perikanan.

BacaJuga

Pemprov Banten Antisipasi Penyebaran Penyakit Hepatitis Akut

Sisir Desa ke Desa, Warga Rentan di Sukoharjo Harus Punya Dokumen Kependudukan

Akhir Januari lalu, Plt Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Kusdiantoro berkunjung ke Kampung Samberembe Kelurahan Candibinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Jogjakarta.

Melihat kreatifitas yang dilakukan masyarakatnya untuk terus bertahan agar tetap memiliki penghasilan ditengah gemburan wabah covid 19.

“Kampung Samberembe udaranya segar serta alamnya indah, asri, dan hijau, jauh dari polusi dan hiruk-pikuk perkotaan. Sejauh mata memandang terlihat hamparan sawah. Uniknya di sawah tersebut terdapat banyak ikan yang cantik-cantik, membuat mata betah menatapnya sebagai hiburan untuk melepas penat. Terdapat juga kolam, tambak, kebun, pasar ikan, hingga sungai yang airnya jernih,” kata Kusdiantoro menceritakan kondisi di kampung Samberembe, kepada Indopos.co.id, Selasa (8/2/2022.

Dia menceritakan, dulunya kampung tersebut hanya mengandalkan sektor pertanian secara turun-menurun.

Kemudian dilakukan pengembangan kawasan budidaya ikan terintegrasi dengan pariwisata, yang sering disebut Kampung Mina Padi atau Kampung Mina Wisata Technopark. Produksinya mencapai 17,92 ton ikan konsumsi per tahun.

Kelompok masyarakat yang terlibat antara lain Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Muda, Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Mina Laras Mandiri, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Mina Padi Mino Mudo.

Pelopor kegiatan perikanan dan wisata di kampung ini adalah Pokdakan Mina Muda. Kampung Samberembe dikembangkan dan embrio mina wisata secara bertahap, sambil tetap melanjutkan usaha perikanan.

Dengan arahan dari pimpinan BRSDM, Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal, di bawah supervisi Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), menginisiasi agar Penyuluh Perikanan Sleman dapat menyusun proposal dan mendorong adanya percontohan penyuluhan mina wisata berbasis mina padi dan Ugadi di Samberembe.

Sambil berjalan, secara bertahap dilengkapi sarana dan prasarana serta spot atraksi layaknya sebagai tempat wisata.

Percontohan penyuluhan Mina Wisata antara lain Mina Padi dan Ugadi sebagai salah satu display teknologinya.

Melalui momentum tersebut, kegiatan lapangan dan percontohan mina wisata mulai digaungkan. Rintisan mina wisata terus dikembangkan sebagai pusat wisata dan usaha kelompok perikanan. Kunjungan wisatawan terus mengalir hingga saat ini, meskipun dibatasi karena pandemi Covid-19.

Terkait pengembangan kampung ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah menetapkan program prioritas KKP, salah satunya pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.

Menteri Trenggono mengatakan, pembangunan kampung perikanan merupakan salah satu program yang akan diakselerasi pada tahun 2022. Menurutnya, pembangunan tersebut bertujuan untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat dan mendorong pembangunan di berbagai daerah.

“Samberembe menjadi contoh kampung perikanan yang menarik. Kegiatan perikanan dari hulu sampai ke hilir mulai dari budidaya, pengolahan, pemasaran, kuliner, pariwisata, pelatihan, dan penyuluhan berjalan dengan baik,” jelas Kusdiantoro.

Dia menjabarkan, kegiatan ekonomi ini menjadi sebuah model yang baik untuk diterapkan di daerah-daerah lain. Tak hanya meningkatkan perekonomian masyarakat, kampung ini juga meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia.

“Dalam dua setengah tahun setelah di-launching perkembangan Kampung Samberembe ini cukup signifikan. Ini suatu inisiasi yang lahir dari masyarakat, dan tumbuh secara kelembagaan dengan baik, diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk yang lain, bisa dimanfaatkan dengan baik,, terlebih dalam mengatasi krisis di pandemi ini,” harapnya.

Ia menyampaikan, semua program pada hakikatnya tidak bisa berjalan dengan baik jika tidak ada yang mendampingi. Meskipun secara fisik telah dilakukan pembangunan.

Hal tersebut menjadi kesempatan sekaligus tantangan bagi penyuluh perikanan untuk mendampingi kelompok pelaku utama perikanan dalam mendukung program prioritas nasional maupun program daerah.

Senada dengan Kusdiantoro, Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, Penyuluh Perikanan sebagai wakil KKP di lapangan dan garda terdepan pembangunan kelautan dan perikanan memiliki peran penting, khususnya melalui dukungan kegiatan penyuluhan dan pendampingan pelaku utama dan usaha kelautan dan perikanan.

Penyuluh perikanan dalam pendampingan nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar ikan serta petambak garam di lapangan diharapkan dapat mencerahkan (enlightening), memperkaya (enrichment) dengan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi, akses permodalan, akses pemasaran dan akses sumber daya lainnya, dan memberdayakan (empowerment) pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan perikanan.

Tak hanya BPPP Tegal dan BRPI Sukamandi, UPT BRSDM lainnya dlibatkan di Samberembe, seperti Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) Bantul, Jogjakarta, sebagai UPT terdekat.

Peneliti LRMPHP Zaenal Arifin Siregar mengatakan, berdasarkan hasil penggalian informasi pada 2021, terdapat banyak hal positif yang dapat dipelajari dari Mina Padi Samberembe.

Menurutnya, terdapat keberanian para petani untuk berubah dari cara petani konvensional menjadi petani dengan teknologi mina padi yang dikembangkan menjadi daerah wisata.

“Perubahan terjadi karena adanya pertambahan core bisnis yang dilakukan para petani. Petani konvensional yang memiliki core bisnis menghasilkan padi berubah menjadi minapadi yang memilki core bisnis penghasil padi dan ikan, lalu berubah menjadi daerah wisata yang memilki tambahan wisata sebagai core bisnisnya,” ujar Lily seraya mengajak masyarakat yang sedang berwisata di Jogja, patut untuk mengunjungi Kampung Mina Wisata Samberembe. (ney)

Tags: Covid-19Ekonomipandemi
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

vaksin
Nasional

Dosis Vaksin Covid-19 Lengkap Tembus 166.273.179 pada 16 Mei 2022

Selasa, 17 Mei 2022 - 00:20
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
Nasional

Pengakuan Sertifikat Vaksin Covid-19, Perjalanan Internasional Kian Aman

Senin, 16 Mei 2022 - 10:15
Menkes Budi
Nasional

Indonesia Dorong Pembentukan Emergency Fund ASEAN untuk Pandemi

Minggu, 15 Mei 2022 - 17:51
Jalan Kota Jakarta
Megapolitan

Pascapandemi Covid-19, Anies: Jakarta Butuh Inovasi Teknologi

Kamis, 12 Mei 2022 - 20:05
Ekonomi Pelaku UMKM
Nasional

Dukung Pemulihan Ekonomi, Ini Langkah Bea Cukai terhadap Pelaku UMKM

Kamis, 12 Mei 2022 - 16:20
Produk UKM Dalam Negeri
Ekonomi

Geliat UMKM Ramadan-Lebaran Harus Dijaga, Jangan Sampai Hilang

Kamis, 12 Mei 2022 - 02:05
Load More

Populer hari ini

Timnas Indonesia-U23

Indonesia Dihadapkan Lawan Berat pada Seminal SEA Games, Ini Kata Ketum PSSI

Senin, 16 Mei 2022 - 08:20
Pendopo Lama

PT ABM Dikabarkan Diminta Keluar dari Pendopo Lama Gubernur Banten

Senin, 16 Mei 2022 - 12:55
BRSDM

Tumbuhkan Ekonomi Baru Ditengah Pandemi, Ini Caranya

Selasa, 8 Februari 2022 - 21:15
Pendopo Lama

Gubernur Kerap Mimpi Buruk, Alasan Pendopo Lama Tak Dijadikan Rumdis

Senin, 16 Mei 2022 - 14:05
ilustrasi demo

Aksi Keprihatinan Petani Sawit, Apkasindo Sampaikan Lima Pesan ke Pemerintah

Selasa, 17 Mei 2022 - 01:31

E-Paper

Koran Indoposco 13 Mei 2022
koran indoposco

Koran Indoposco 13 Mei 2022

by aro
Jumat, 13 Mei 2022 - 05:01
koran indopos co
koran indoposco

Koran Indoposco 10 Mei 2022

by aro
Selasa, 10 Mei 2022 - 05:01
koranindopos
koran indoposco

Koran Indoposco 26 April 2022

by aro
Selasa, 26 April 2022 - 05:01
www.indopos.co.id | indoposco.id

Copyright © 2022.

www.indopos.co.id | indoposco.id

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index

Copyright © 2022.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist