Kemenkumham Banten Perkuat Kompetensi Penyampaian Informasi

Konsultasi Teknis

ChaCha Annisa Anchor salah satu televisi swasta di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Banten, memberikan materi dalam penguatan tim Humas di lembaga tersebut

INDOPOS.CO.ID – Kehadiran seorang news anchor, Chacha Annisa berhasil meningkatkan antusiasme tim humas Unit Pelaksana Teknis (UPT) se-Serang Raya dan Penyuluh Hukum Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia(Kemenkumham) Provinsi Banten.

Pasalnya, dalam kegiatan penguatan kompetensi penyampaian informasi yang diinisiasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Kanwil Kemenkumham ini, Chacha tidak sekadar memberikan teori mengenai public speaking, tetapi juga ‘menantang’ peserta untuk praktik secara langsung.

Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Kepala Divisi (Kadiv) Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Banten, Masjuno, dan Kadiv Administrasi Kanwil Kemenkumham Banten, Sri Yusfini Yusuf.

“Banyak buku public speaking, namun buku yang berisi teori tidak ada artinya kalau tidak praktek langsung,” ungkap Chacha, Rabu (30/2/2022).

Menurutnya, story telling adalah ‘cara kunci’ dalam public speaking. Selain itu seorang speaker juga dapat menceritakan pengalaman atau apa yang dilihat di sekitarnya untuk menambah topik atau durasi dalam sebuah pembahasan.

“Berbicara di depan orang rasanya seperti ditolak cinta. Sama seperti ketika menonton film horror dan kita berteriak ketika ada hantu keluar. Itu adalah respon alamiah tubuh. Caranya gampang agar kita lebih terbuka yaitu dengan story telling atau tematik dengan menceritakan apa yang kita tahu sesuai dengan temanya,” ujarnya.

Chacha juga menyampaikan pentingnya excellent service yang harus diberikan seorang pelayan publik. Termasuk di dalamnya bagaimana menyampaikan suatu informasi terhadap pimpinan atau masyarakat dengan cara yang sesuai. Tak hanya itu, ia juga memberikan trik untuk mengatasi ketakutan di depan umum dengan metode five stages dan bicara di depan umum.

“Berbicara di depan umum tidak mudah. Kita harus memperhatikan suara, artikulasi, dan gaya bicara. Suara berat identik dengan lebih tegas. Dan yang penting adalah gaya penyampaian. Eye contact dengan audiens dan ketika berbicara, kita harus memanusiakan manusia orang yang di depan kita,” tambahnya. (yas)

Exit mobile version