Jalan Nasional Rangkasbitung-Pandeglang Macet Total

Jalan Rangkasbitung Pandeglang

Ruas jalan dari Rangkasbitung ke Pandeglang macet total. Foto: Ist

INDOPOS.CO.ID – Memasuki H+1 Idulfitri 1443 Hijriyah ruas jalan dari Rangkasbitung ke Pandeglang menuju destinasi wisata Pantai Carita di Kabupaten Pandeglang dan Anyer, Kabupaten Serang macet parah hingga puluhan kilometer.

Berdasarkan pemantauan, arus lalu lintas mulai tampak macet dari perempatan Pertelon menuju Pandeglang dan ke jalan alternatif menuju Serang melalui Kecamatan Petir.

Ratusan kendaran roda empat dan roda dua yang didominasi Nopol Jakarta dan Banten, memadati ruas jalan nasional Pandeglang-Rangkasbitung sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, sehingga membuat warga kesulitan untuk menyeberang jalan.

”Saya sampai nggak bisa nyeberang dan pulang lagi,” ujar Ny Yayah seorang warga di Desa Selaraja, Kecamatan Warungguung yang hendak bersilaturahmi ke keluarganya yang berada di seberang jalan.

Sejumlah pengendara banyak yang menepikan kendaraannya karena mengalami overheat (panas berlebih) akibat terlalu lama terjebak macet.”Saya dari Bogor mau piknik ke pantai Carita, namun dari mulai pasar Rangkasbitung hingga ke Warunggunung macet membuat mesin mobil saya panas,” ujar Abdul Rohim yang mengendari mobil Daihatsu Espass bersama 6 anggota keluarganya ini kepada indopos.co.id., Rabu (4/5/2022).

Salah seorang warga lainnya, Eman yang mengaku berdomisili di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, juga mengaku terjebak macet sejak dari mulai terminal Mandala menuju Pandeglang. ”Kami salat Dzuhur dulu di sini sambil istirahat’ ujarnya saat ditemui di masjid raya Al Hasanah, Warunggunung.

Sementara di terminal bus tipe A Mandala, Rangkasbitung, terlihat sepi penumpang dan hampir tidak ada bus yang beroperasi, karena sejak hari pertama lebaran hingga H+3 Lebaran penumpang jarang yang menggunakan moda transportasi bus, karena mereka lebih memilih naik kereta rel listrik (KRL) dari Rangkasbitung ke Jakarta maupun sebaliknya.

“Kalau naik KRL dari Rangkasbitung ke Jakarta ongkosnya cuma Rp 8 ribu ke Jakarta, sementara naik bus Rp 40 ribu dan waktu tempuhnya juga hampir 4 jam, sementara naik KRL cuma 2 jam itupun sudah ada ACnya,” ungkap Sani, seorang penumpang KRL.

Rahmat, seorang sopir bus AKAP (Antar Kota dan Antar Provinsi) Rangasbitung -Jakarta mengakui, tidak mendapatkan tambahan penghasilan menjelang lebaran atau saat arus mudik, karena sepinya penumpang.”Justru penumpang lebih ramai pada hari biasa, karena banyak karyawan pabrik yang naik dari Rangkasbitung turun di Kopo dan Cikande.Justru menjelang lebaran sepi kami malah penumpang karena pabrik pada tutup,” kata Rahmat.(yas)

Exit mobile version