Forkopimda Jatim dan Masyarakat Deklarasi Antinarkoba dan Cinta NKRI

jatim

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta bersama unsur Forkopimda lainnya saat mengikuti deklarasi antinarkoba dan cinta NKRI di Universitas Negeri Malang, Senin (30/5/2022). Foto: Ist

INDOPOS.CO.ID – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur (Jatim) dan masyarakat dari 7 kabupaten/kota eks keresidenan Malang melakukan deklarasi antinarkoba dan cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Universitas Negeri Malang (UNM), Senin (30/5/2022)

Masyarakat yang mengikuti deklarasi tersebut antara lain berasal dari Kota dan Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota dan Kabupaten Pasuruan, serta Kota dan Kabupaten Probolinggo.

Deklarasi tersebut sebagai wujud keseriusan pemerintah dan masyarakat dalam melawan peredaran gelap narkoba, mencegah paham-paham radikalisme, terorisme dan intoleran serta pemuda dan pemudi di Jatim tetap menjaga NKRI dan Pancasila.

Turur hadir Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Kajati Jatim Mia Amiati, Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya Zaid Umar Bobsaid, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim Brigjen Pol Mohamad Aris Purnomo dan Kakanwil Kemenkum HAM Jatim Zaeroji.

Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Mohamad Aris Purnomo mengapresiasi Forkopimda Jatim terkait penanganan masalah peredaran narkoba yang sangat mengkhawatirkan.

“Agar lebih terpadu mari kita menyatukan program yang sudah ada sehingga bisa saling membantu dalam penanganan penyalahgunaan narkoba di Jatim,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menambahkan TNI, Polri, pemerintah daerah beserta stakeholder terkait, dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat dan seluruh komponen masyarakat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya preemtif maupun preventif peredaran narkoba.

Deklarasi antinarkoba bertujuan untuk memerangi narkoba serta menangkal paham-paham radikalisme, terorisme dan segala bentuk intoleran sehingga diharapkan pemuda/pemudi serta seluruh warga Jatim tetap mencintai NKRI dan Pancasila sebagai dasar negara.

“Yang paling penting, kepada seluruh yang hadir bersama kita sekarang dan yang mengikuti secara online itu, harus seia sekata, sejalan dalam setiap langkah dan pikiran di dalam mewujudkan NKRI dan Indonesia bebas dari narkoba, serta dapat menangkal segala bentuk paham radikalisme, terorisme dan intoleran,” ujar Kapolda Jatim.

Lebih lanjut Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto mengatakan masa depan Indonesia ada di tangan anak-anak muda. Pemuda yang hebat adalah yang jauh dari narkoba.

“Mari bersama-sama melawan penyalahgunaan narkoba yang sudah merambah ke semua provinsi,” katanya.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga mengatakan antinarkotika dan cinta NKRI harus menyatu dengan perwujudan tidak menyalahgunakan narkoba. Pemuda-pemudi jangan pernah mencoba narkoba.

“Oleh karena itu, dalam bentuk apa pun, di mana pun, dan kapan pun, cinta NKRI harus menjadi bagian dari seluruh aktivitas kita, di dalamnya termasuk kalau kita mencintai NKRI maka jangan mencoba-coba menggunakan narkoba dan jangan melakukan perdagangan gelap narkoba,” tandas Gubernur Jatim.

“Narkoba, jenis tertentu hanya digunakan oleh dokter untuk memberikan layanan kesehatan tertentu, sehingga semua penggunaannya harus ada berita acaranya, pemusnahannya juga ada berita acaranya,” papar Khofifah Indar Parawansa.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian penghargaan untuk desa atau kelurahan yang berperan aktif dalam kegiatan P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba), dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi ikrar dan penandatanganan deklarasi antinarkoba dan cinta NKRI. (dam)

Exit mobile version