Kabupaten Tebo, Sentra Perdagangan dan Peninggalan Kerajaan Bersejarah

Kabupaten Tebo, Sentra Perdagangan dan Peninggalan Kerajaan Bersejarah - makam Sultan Thaha Syaifuddin - www.indopos.co.id

Tim ekspedisi Sungai Batanghari Kemendikbudristek berziarah ke makam Sultan Thaha Syaifuddin di Kabupaten Tebo. Foto: Kemendikbudristek

INDOPOS.CO.ID – Ekspedisi Sungai Batanghari bagian dari Kenduri Swarnabhumi dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memasuki etape kedua yakni, Kabupaten Tebo di Jambi.

Bertetangga dengan Dharmasraya, Sumatera Barat, Kabupaten Tebo dikenal sebagai salah satu sentra perdagangan di daerah aliran sungai (DAS) Batanghari. Berbagai peninggalan berupa Candi, bangunan peninggalan Belanda, produk kuliner, kain batik maupun tarian menunjukkan pentingnya wilayah Tebo di masa lalu.

Destinasi cukup terkenal di Kota Tebo adalah Taman Tanggo Rajo. Sebuah taman di pusat Kota Tebo tempat Sultan Thaha Syaifuddin dimakamkan. Serta, terdapat sebuah bangunan mirip benteng peninggalan Belanda menandakan sengitnya perlawanan rakyat Jambi saat itu.

Sungai Batanghari menjadi pusat perjuangan Sultan Thaha dan rakyat Jambi yang mengandalkan transportasi air sebagai penopang operasi gerilya.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tebo, Mardiansyah mengemukakan, Kota Tebo telah lama dikenal dengan Kota Sejarah karena banyaknya peninggalan-peninggalan zaman dahulu.

“Kemudian terdapat banyak ragam budaya, salah satunya adalah makan nasi ibat setiap ada acara-acara resmi negeri,” kata Mardiansyah dalam keterangannya, Jakarta, Senin (29/8/2022).

Tim ekspedisi Sungai Batanghari Kemendikbudristek menyempatkan ziarah ke makam Pahlawan Nasional itu. Area makam tepat berada di bawah bangunan pendopo cukup luas.

Selain itu, Kabupaten Tebo salah satu pusat perdagangan. Menurut Puteri Jambi 2022 Cindy Novela, hal ini dibuktikan keberadaan pasar apung Tanggo Rajo. Sungai Batanghari digunakan masyarakat untuk kepentingan transportasi baik ekonomi maupun militer.

“Kebutuhan masyarakat dipenuhi dari sungai. Pada dasarnya Sungai Batanghari memang sumber peradaban dan kehidupan masyarakat Tebo,” ucap Cindy. (dan)

Exit mobile version