Bencana Banjir Kalimantan Tengah, DMC Dompet Dhuafa Jangkau Wilayah Terisolir

Dompet Dhuafa

Dompet Dhuafa menurunkan tim emergency response-recovery yang terdiri dari Dompet Dhuafa Kalimantan Tengah, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, dan Respons Darurat Kesehatan (RDK) Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa. Foto: Dompet Dhuafa for INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Dompet Dhuafa menurunkan tim emergency response-recovery yang terdiri dari Dompet Dhuafa Kalimantan Tengah, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, dan Respons Darurat Kesehatan (RDK) Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa.

Dalam laporan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2021 Provinsi Kalimantan Tengah dalam periode 2015-2021 tahun terakhir telah mengalami 324 kejadian bencana. Kejadian tersebut disebabkan oleh 5 (lima) jenis bencana, yaitu banjir, tanah longsor, puting beliung, kebakaran hutan dan lahan serta bencana gempabumi. Berdasarkan data IRBI tahun 2021, Provinsi Kalimantan Tengah memiliki indeks risiko sedang dengan nilai indeks 130.75 (sedang).

Tim Dompet Dhuafa bersama relawan emergency response lainnnya berpencar ke titik-titik terisolir untuk melakukan pendataan dan mengirimkan bantuan berupa logistike penyintas yang berada di wilayah terisolir.

“Hingga Selasa ini (1/11/2022) Tim turut bantu melakukan asesmen cepat pendataan di wilayah yang sulit dijangkau. Adapun untuk mengakses wilayah tersebut, tim harus menggunakan perahu kayu demi sampai desa yang terisolir. Selain itu tim turut membantu distribusi logistik makanan, sembako, dan hygiene kit dengan total penerima manfaat mencapai kurang lebih 70 jiwa di Desa Tanjung Trantang dan Desa Kumpai Batu Bawah,” jelas Haryo Mojopahit selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa melalui pesan singkat.

Sebagian masyarakat bahkan mendirikan posko darurat untuk pemantauan berkala kondisi masing-masing rumah. Sembari pulang pergi menuju posko pengungsian.

“Sebagian warga mendirikan posko darurat untuk pemantauan dan keamanan kondisi rumah. Di Desa Tanjung Trantang sendiri, belum ada layanan kesehatan dan terisolir,” bunyi laporan yang diterima DMC Dompet Dhuafa dari tim yang di lapangan.

“Dua desa masih terisolir yakni Desa Kumpai Batu Bawah dan Desa Tanjung Trantang,” lanjut laporan yang diterima DMC Dompet Dhuafa.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat menyebut banjir masih menggenangi beberapa titik. Kondisi tersebut memaksa masyarakat untuk masih bertahan di 20 titik pengungsian. Data BPBD mencatat titik pengungsian berada di Kecamatan Arut Selatan dan Arut Utara. Sejumlah titik penampungan di Arut Selatan berada pada fasilitas umum dan rumah kerabat.

“Total warga mengungsi mencapai 2.568 KK atau 7.533 jiwa. Bencana ini berdampak pada 7.686 KK atau 26.183 jiwa. Tidak ada laporan korban jiwa akibat peristiwa banjir tersebut. Saat banjir terjadi, tinggi muka air antara 30 hingga 100 cm,” tulis rilis resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Beberapa tempat yang dijadikan pos pengungsian tersebar di GOR Gawe Seroja, gedung PC NU, Indra Kencana lantai 3, TK rumah jabatan bupati, masjid Miftahul Jannah, TPA Qolbiah, Balai Pengajian Awaliyah, rumah RT 26, LPTQ, Pkm NP Lama, balai PKK, Futzal Heviza, Transito, Posyandu Brunei, GOR Desa Kumpai Batu Atas, dan GOR Desa Kumpai Batu Atas. Sedangkan pengungsian di Kecamatan Arut Utara berada di rumah kerabat terdekat.

Banjir yang melanda wilayah Kalimantan Tengah ini berlangsung setelah hujan intensitas sedang hingga lebat mengguyur lima kecamatan. Intensitas hujan tersebut mengakibatkan debit air Sungai Lamandau, Sungai Arut Utara, Sungai Kumai dan Sungai Sekonyer meluap.

Berikut ini wilayah desa dan kelurahan pada lima kecamatan yang terdampak banjir lebih dari sepekan. Kelurahan Raja, Raja Seberang, Mendawai, Mendawai Seberang, Sidorejo, Baru, Desa Kumpai Batu Bawah, Tanjung Terantang, Runtu, Sulung, Kenambui, Rangda dan Umpang (Kecamatan Arut Selatan).

Kelurahan Pangkut, Desa Nanga Mua, Sukarami, Gandis, Kerabu, Penyombaan, Sambi, Riam, Panahan, Pandau dan Sungai Dau (Kecamatan Arut Utara), Kelurahan Kotawaringin Hilir, Kotawaringin Hulu, Desa Lalang, Rungun dan Kondang (Kecamatan Kotawaringin Lama) Desa Sekonyer (Kecamatan Kumai) dan Desa Sungai Hijau (Kecamatan Pangkalan Banteng).

Merespons cukup banyaknya pengungsian ini, pemerintah daerah setempat telah mendirikan 18 titik dapur umum yang dioperasikan oleh dinas sosial. Operasional dapur umum yang berada di Kecamatan Arut Selatan, antara lain di pelabuhan lama, alun-alun Istana Kuning, aula kantor Desa Raja Seberang, wilayah RT 11a,11b,8,9,10, balai desa Mendawai Seberang, DU BPBD dan DU Dinsos, DU Polres Kobar, Pkm NP Lama, balai PKK, Fitzal Heviza, Posyandu Berunei, GOR Desa Kumpai Batu Atas dan GOR Desa Kumpai Batu Atas.

“Tim Dompet Dhuafa akan terus memberikan kabar terbaru terkait penanganan emergency response di Kalimantan Tengah. Mohon doa dan dukungannya,” tutup Haryo. (adv)

Exit mobile version