Pemprov Banten Akan Beli Beras dengan DID

pj

Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar saat melakukan Panen Padi Bersama di Desa Margagiri, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Selasa (10/1/2022). Al Muktabar turut mengemudikan mesin pemanen padi combine hingga mendapat empat karung gabah. Foto: Dokumen Humas Pemprov Banten

INDOPOS.CO.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan membeli beras dengan menggunakan dana insentif daerah (DID). Hal ini dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan.

“Ini merupakan pelaksanaan perintah Bapak Presiden terhadap hal yang kita harus melakukan, perkuat ketahanan pangan dan ujungnya nanti kita berdaulat pangan,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar, saat melakukan Panen Padi Bersama di Desa Margagiri, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Selasa (10/1/2022). Al Muktabar turut mengemudikan mesin pemanen padi combine hingga mendapat empat karung gabah.

“Sekarang cadangan beras kita ada 2.400 ton. Itu kita harapkan bersumber dari petani di Provinsi Banten,” tambahnya.

Muktabar mengatakan, Provinsi Banten saat ini menempati 8 besar produsen beras Nasional.

“Itu kebahagiaan kita hari ini. Panen itu adalah kebahagiaan,” ujarnya.

“Berbahagia sekali kita hari ini. Ceria semua. Kebahagiaan itu ada pada panen,” sambungnya.

Muktabar menyampaikan ucapan selamat kepada para petani dan kelompok tani yang sudah giat mengembangkan usaha pertaniannya. Mulai dari melakukan mekanisasi hingga penggunaan pupuk alami untuk meningkatkan produktivitas pertaniannya.

“Kita akan selalu bersama. Rakyat dan Pemerintah adalah satu. Kita akan berjuang bersama memajukan Provinsi Banten, memajukan Indonesia,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan, pada tahun 2022 Provinsi Banten sudah naik kelas menjadi 8 besar produsen Nasional dari sebelumnya di peringkat 9.

Untuk meningkatkan produksi beras, Suwandi berpesan agar meningkatkan Indek Pertanaman (IP), perluasan tanam dan peningkatan produktivitas.

“Terapkan IP 400 di Kabupaten Pandeglang seluas 10 ribu ha, terapkan pemakaian Biosaka, serta pertanian presisi,” pesannya.

Sementara Bupati Pandeglang Irna Narulita mengungkapkan, Kabupaten Pandeglang merupakan produsen beras tertinggi di Provinsi Banten.

“Produksi padi Kabupaten Pandeglang tahun 2022 sebesar 546.632 ton GKG, meningkat 112.544 ton GKG atau meningkat 25,93 persen dibandingkan produksi tahun 2021 sebesar 434.088 ton GKG. Selain itu Kabupaten Pandeglang menyumbang produksi padi terbesar terhadap Provinsi Banten sebesar 30,75 persem produksi padi Provinsi Banten tahun 2022 sebesar 1.776.812 ton GKG,” ungkapnya.

“Petani kita tangguh untuk terus menanam. Tidak ada keluhan dalam kondisi apapun meningkatkan produksi padi,” tambahnya.

Sebagai informasi, varietas yang ditanam adalah Inpari-32, IP 300. Produktivitas per hektar mencapai 6 ton dengan biaya penanaman Rp8 juta per hektar. Dalam kesempatan itu juga dipraktikkan pembuatan pupuk alami Bio Saka yang berbahan dasar rumput.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir anggota Komisi IV DPR RI Nuraeni dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Pandeglang. (yas)

Exit mobile version