Orang Tua Apresiasi Kinerja Irjen Panca Simanjuntak Tetapkan Tersangka Anak Pejabat Polri Polda Sumut Aniaya Mahasiswa yang Viral di Medsos

Orang Tua Apresiasi Kinerja Irjen Panca Simanjuntak Tetapkan Tersangka Anak Pejabat Polri Polda Sumut Aniaya Mahasiswa yang Viral di Medsos - Ibu Ken Admiral - www.indopos.co.id

Evi, Ibu Ken Admiral memberikan keterangan kepada wartawan terkait kasus penganiyaan yang sempat viral di Medsos. Foto: Humas Polda Sumut

INDOPOS.CO.ID – Evi Ibu Ken Admiral terharu setelah diundang Polda Sumatera Utara (Sumut), untuk mendengarkan rilis yang disampaikan Irwasda, Direskrimum dan Kabid Propam serta Penyidik Direktorat (Dit) Reskrimum Polda Sumut, Selasa (25/4) malam.

Ditreskrimum Polda Sumut berdasarkan hasil gelar Perkara menetapkan anak dari AKBP Achiruddin Hasibuan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap mahasiswa.

“Kita menerima dua laporan. Pertama laporan penganiayaan pada Desember 2022 dengan pelapornya atas nama Ken Admiral dengan menetapkan inisial AH, sebagai tersangka,” kata Direktur Reskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Sumaryono melelai pesan diterima indopos.co.id, Rabu (26/4/2023).

“Sedangkan laporan satu lagi atas nama pelapornya AH itu juga sudah kita gelar bukan merupakan tindak pidana,” tambahnya didampingi Irwasda Polda Sumut Kombes Pol Armia Fahmi dan Kabid Propam Polda Sumut Kombes Dudung.

Sumaryono menuturkan, penyidik telah melakukan upaya penjemputan paksa dan resmi menahan tersangka AH. “Kita akan lakukan penahanan terhadap AH terkait laporan penganiayaan Pasal 351 ayat 2 dengan ancaman 5 tahun penjara,” terangnya.

Direktur Reskrimum Polda Sumut itu menerangkan awalnya pada Rabu 21 Desember 2022 pelaku bertemu dengan korban di SPBU Jalan Karya, Helvetia. Setelah bertemu pelaku melakukan pemukulan dan merusak mobil korban.

“Kemudian, pada Kamis 22 Desember 2022 korban mendatangi rumah pelaku di Kompleks Tasbih untuk meminta pertanggungjawab. Namun sesuai video viral yang beredar pelaku menganiaya korban disaksikan orangtuanya pejabat KBO Dit Res Narkoba Polda Sumut,” terangnya.

Atas peristiwa itu, Surmayono menyebutkan korban pun membuat laporan ke Mapolrestabes Medan. Namun, kasus penganiayaan itu ditarik ke Dit Reskrimum Polda Sumut karena adanya dumas mengenai perkara itu saling lapor.

“Dari hasil gelar perkara yang dilakukan penyidik menetapkan AH sebagai tersangka dan ditahan. Sedangkan laporan AH yang melaporkan korban bukan tindak pidana,” sebutnya kasus penganiayaan yang dilakukan terhadap korban karena masalah chatting seorang teman wanita.

“Jadi, antara korban dan pelaku ini saling kenal. Karena masalah chatting seorang wanita terjadilah peristiwa penganiayaan itu,” ujar Sumaryono.

Disinggung mengenai lambatnya penanganan kasus penganiayaan itu, Sumaryono mengungkapkan korban berada di luar negeri mengikuti perkuliahan.

“Dan beberapa hari ini korban baru kembali ke Medan. Sehingga setelah dilakukan gelar perkara terhadap pelaku ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan,” tegasnya.

Sementa ibu kandung Ken Admiral, Evi mengaku apresiasi terhadap kinerja dan langkah cepat Kapolda Sumut Irjen Panca Simanjuntak, sehingga menetapkan anak pejabat KBO Dit Res Narkoba Polda Sumut sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan.

“Saya mengapresiasi kinerja Pak Kapolda Sumut yang begitu cepat respon dalam penangan kasus penganiayaan. Kami keluarga berterimakasih dan luar biasa kerjanya,“ kata Evi dihadapan wartawan.

Evi juga mengungkapkan tak ada pintu damai dalam kasus ini, tetap proses hukum berjalan karena selama ini sudah mencoba dan tak ada titik temu. “Apalagi anak saya tak ubahnya diperlakukan seperti binatang di injak-injak,” kata Evi.

Sebelumnya, anak oknum perwira berpangkat AKBP bertugas di Polda Sumut melakukan tindakan penganiayaan dan kasusnya viral di media sosial. (gin)

Exit mobile version