Warga Kabupaten Sikka Ikuti Edukasi Perlindungan Data Pribadi

Kejahatan Siber

Warga Kabupaten Sikka Ikuti Edukasi Perlindungan Data Pribadi - sikka - www.indopos.co.id

Para pembicara workshop berfoto bersama peserta Pekan Literasi Digital dari kampanye #MakinCakapDigital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Kemenkominfo), Workshop dengan tema "Pemahaman terhadap Data Pribadi di Dalam Ruang Digital" diselenggarakan pada Rabu (24/5/2023) di Sikka Convention Center, ini digelar bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Kemenkominfo

INDOPOS.CO.ID – Untuk mewujudkan masyarakat yang #MakinCakapDigital, Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menggelar Pekan Literasi Digital. Seribu peserta dari berbagai kalangan di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menghadiri workshop sehari “Pemahaman Terhadap Data Pribadi di Dalam Ruang Digital” yang diselenggarakan secara tatap muka pada Rabu (24/5/2023) di Sikka Convention Center.

Berdasarkan data dari National Cyber Security Index (NCSI), skor indeks keamanan siber Indonesia naik dari 38,96 poin di tahun 2022, menjadi 63,64 pada April 2023. Peningkatan skor turut mengerek ranking indeks keamanan siber Indonesia, dari peringkat 83 ke 47 dari 175 negara. Peningkatan yang signifikan tersebut tak membuat pemerintah, dalam hal ini Kemenkominfo, berpuas diri. Program literasi digital pun terus digalakkan dari Sabang sampai Merauke.

Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo mengatakan, internet telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di daerahnya. Namun ada sejumlah persoalan dalam penggunaan internet di masyarakat yang perlu mendapat perhatian khusus, seperti penyebaran hoax dan keamanan data pribadi.

“Workshop seperti ini penting untuk meningkatkan wawasan, sehingga masyarakat di Kabupaten Sikka bisa memanfaatkan internet secara optimal sekaligus terhindar dari hoax dan peretasan,” ucap dia, dalam sambutannya.

Pernyataan Fransiskus sejalan dengan Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang mencatat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 78,19 persen pada 2023 atau menembus 215.626.156 jiwa. Bila dibandingkan dengan survei periode sebelumnya, tingkat penetrasi internet Indonesia pada tahun ini mengalami peningkatan sebesar 1,17 persen.

Dosen Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero, Yohannes De Brito Nanto menjelaskan, transformasi digital membuat data pengguna menjadi tambang baru yang bernilai tinggi. Penyalahgunaan data pribadi dapat menyebabkan kerugian ekonomi hingga menjadi ancaman bagi ideologi negara.

“Dengan menjaga keamanan data pribadi, berarti turut mencegah aksi kriminalitas,” tuturnya.

Pendapat senada juga dikemukakan oleh Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Nipa, Rini Kartini. Menurut Rini, masyarakat perlu memahami perbedaan data pribadi yang bersifat umum dan khusus.

“Pelindungan data pribadi pertama berasal dari individu subjek data. Maka dari itu, setiap orang harus sadar serta paham data pribadi mana saja yang boleh mereka bagi dan yang perlu mereka tutupi,” terangnya.

Kesadaran untuk menjaga keamanan data pribadi juga diungkap Chief Executive Officer (CEO) Next Generation Indonesia, Khemal Andrias. Ia memberikan tips untuk rutin mengganti pasword semua akun serta tidak sembarangan mengakses link yang dibagikan.

“Bila dimanfaatkan dengan baik, digitalisasi merupakan kunci pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” tuturnya.

Kegiatan yang disambut antusias oleh warga Sikka ini terlihat dari puluhan organisasi, komunitas, universitas dan sekolah yang hadir. Diantaranya, Komunitas KAHE, Asosiasi UMKM (usaha mikro kecil dan menengah), Forum Anak Sikka, PMI, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Ansor, Pemuda Muhammadiyah, OMK Paroki sejumlah Gereja Katolik, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dari berbagai sekolah menengah atas (SMA) serta sekolah menengah kejuruan (SMK), dan Himpunan Mahasiswa dari IFTK Ledalero serta UNIPA Indonesia. Di akhir workshop, para peserta dihibur dengan penampilan band lokal. (ibs)

Exit mobile version