INDOPOS.CO.ID – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi mengeluarkan pernyataan terkait kontroversi yang melibatkan oknum jaksa pada Kejaksaan Negeri Jambi bernama Gempa Alwajon Putra.
Asisten Intelijen (Asintel) Kejaksaan Tinggi Jambi, Nophy T Suoth mengatakan Gempa Alwajon Putra sudah diberhentikan dari jabatannya di Kejaksaan Negeri Jambi selaku Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun), kini jabatan Gempa sebagai jaksa di Kejari Jambi itu berakhir setelah dia dipromosikan dalam jabatan Kepala Bagian Hukum Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi.
“Bahwa Sdr Muhammad Gempa Awaljon Putra, SH, MH sejak tanggal 3 Februari 2023 telah dilantik sebagai Kabag Hukum Pemkot Jambi dan telah diberhentikan dari jabatannya sebagai Kasi Perdata dan Tata Usaha Negera berdasarkan Keputusan Jaksa Agung Tanggal 6 Februari 2023,” katanya dalam keterangan yang diterima INDOPOS.CO.ID, Selasa (6/6/2023).
Menurutnya, tindakan yang diambil Gempa Alwajon Putra dengan melaporkan seorang pelajar SMP Negeri 1 Jambi berinisial SFA ke Polda Jambi terkait dengan kritik terhadap Pemerintah Kota Jambi, seharusnya tidak menjadi urusan institusi kejaksaan, tetapi seharusnya menjadi urusan di lingkup Pemerintah Kota Jambi.
“Bahwa Tindakan Sdr Muhammad Gempa Awaljon Putra, SH, MH sebagai pihak yang melaporkan siswa SMP Negeri 1 Jambi (anak Syarifah Fadiyah Alka) ke Polda Jambi dilakukan dalam kapasitas sebagai Kabag Hukum Pemkot Jambi,” ungkapnya.
Selain itu, Nophy telah menyampaikan bahwa Kejati Jambi berharap agar tidak terjadi lagi masalah seperti ini. Terlebih lagi, kasus ini juga dianggap sebagai pembelajaran penting, terutama bagi pejabat di Pemkot Jambi dalam menerima kritikan dari masyarakat.
“Kami akan mengupayakan melakukan langkah-langkah Mediasi antara pelaku dan keluarga dengan Pemkot, sehingga tidak ada lagi kejadian seperti ini dimasa yang akan datang, dan dijadikan pembelajaran untuk kita semua,” tegasnya. (fer)