INDOPOS.CO.ID – Pasangan calon pengantin yang melakukan pemotretan prewedding dengan menggunakan flare dan menyebabkan Kebakaran Bromo, khususnya di Bukit Teletubbies, telah meminta maaf.
Permintaan maaf dari pelaku Kebakaran Bromo ini diumumkan melalui unggahan Instagram @lambe_turah.
“Calon pengantin yang terlibat dalam pemotretan prewedding menggunakan flare ini telah meminta maaf secara langsung di depan Kepala Desa Ngadisari, Jetak, Wonotoro, Ketua dan Ketua, Wakil Dukun Pandita, serta Kanit Reskrim Polsek Sukapura Aipda Dadang Hariyanto,” tulis akun @lambe_turah yang dikutip pada Sabtu (16/9/2023).
Saat momen tersebut, Kepala Desa dan Dukun Adat Tengger sudah menyatakan bahwa mereka memaafkan kelakuan calon pengantin bersama tiga kru Wedding Organizer lainnya.
Kelimanya menyampaikan permintaan maaf di ruang pertemuan Balai Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kades Ngadisari, Kades Jetak, Kades Wonotoro, Ketua dan Wakil Dukun Pandita, serta Kanit Reskrim Polsek Sukapura Aipda Dadang Hariyanto.
Aipda Dadang menjelaskan tujuan kedatangan dua calon pengantin untuk menyampaikan permintaan maaf mereka.
Kuasa hukum calon pengantin, yakni Mustaji, juga menjelaskan bahwa kebakaran yang terjadi tidak disengaja dari semua pihak yang ada saat pemotretan prewedding.
Namun, mereka tetap meminta maaf kepada Kepala Desa dan dukun adat. Hendra Purnama, selaku calon pengantin pria, juga meminta maaf atas perbuatan mereka yang menggunakan flare dalam pemotretan preweddin.
Mereka juga meminta maaf kepada Presiden, jajaran menteri, kabinet, Pemerintah Provinsi Jatim, Pemerintah Daerah, khususnya Probolinggo dan Pasuruan, serta seluruh masyarakat Indonesia.
Saat ini, satu orang telah menjadi tersangka dalam Kebakaran Bromo tersebut, yaitu AWEW, yang merupakan manajer sekaligus pemilik Wedding Organizer.
Sementara itu, pasangan calon pengantin yang terlibat dalam pemotretan prewedding adalah Hendra Purnama dan Pratiwi Mandala Putri, yang berasal dari Surabaya dan Palembang, dan mereka datang dengan fotografer dan kuasa hukumnya. (fer)