Pemadaman Listrik di Nias Barat Sangat Menyengsarakan

nias

Dirjen Ketenagalistrikan Jisman Parada Hutajulu (baju putih) saat menerima kunjungan Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu (batik). Foto : Humas Pemkab Nias Barat for Indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Bupati Nias Barat, Khenoki Waruwu bersama beberapa dinas teknisnya berkunjung ke Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta pada Senin (13/11/2023). Rombongan bupati diterima oleh Dirjen Ketenagalistrikan Jisman Parada Hutajulu.

Sambutan hangat dan penjabaran pembangunan listrik di Nias Barat oleh Dirjen membuat Bupati dan jajarannya bersemangat, karena ada program khusus gasifikasi yang dialokasikan di wilayah yang tingkat pemadaman listriknya sangat menyengsarakan itu.

“Pak menteri kami (Menteri ESDM, red) sangat konsen untuk Nias Barat. Bahkan jatah untuk Sumatera Utara dialokasikan untuk Nias itu separuhnya. Tujuannya, agar bisa di Nias 100 persen dialiri listrik,” jelas Jisman.

Lebih gamblang Jisman mengatakan, saking konsennya Menteri ESDM untuk urusan kelistrikan di Nias Barat, sedianya Bupati Nias Barat dan rombongan diterima menteri. Karena harus mendampingi presiden ke luar negeri maka audiensi diterima oleh dirjen ketenagalistrikan.

“Jadwalnya harusnya pak menteri yang menerima, terpaksa ditugaskan ke saya, karena pak menteri kami dampingi pak presiden,” terang pria asal Laguboti tersebut.

Jisman juga mengatakan, tahun ini dan kedepannya, pemerintah pusat adakan program bantuan pemasangan listrik baru (gratis) dan diberikan 100 ribu berupa voucher listrik untuk pengisian awal. Selain itu dibutuhkan juga singkronisasi data agar informasi yang diterima oleh pusat dan kenyataan di lapangan bisa falid.

“Bantuan pemasangan baru listrik itu tentu bagi masyatakat yang di depan rumahnya sudah ada tiang listrik,” jelasnya.

Jisman juga mengajukan pertanyaan ke bupati dan rombongan, dia menanyakan potensi energi baru terbarukan di Nias itu apa saja. Sehingga pembangkit listrik yang potensial untuk dikembangkan di wilayah yang jumlah kwh nya masih belum memadai bisa memaksimalkan potensi yang ada.

“Kalau tenaga surya itu temannya adalah gas, kalau pakai baterai akan lebih mahal jadinya. Tapi berbagai potensi yang ada tentu perlu dimaksimalkan,” katanya.

Jisman juga mengaku prihatin dengan kondisi pemadaman listrik yang dilaporkan bupati sangat menyengsarakan. Karena pemadaman listrik merusak perekonomian masyarakat Nias Barat.

“Kami sudah berupaya. Saya coba lagi push PLN untuk memperbaiki,” janji Jisman ketika menerima laporan, tatkala Bupati Nias Barat berkunjung ke Dirjen Ketenagalistrikan, sementara di Nias Barat tengah terjadi pemadaman listrik berkepanjangan.

Pada kesempatan itu, Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu menyampaikan harapannya agar wilayah yang dipimpinnya bisa lebih maju. Dimana kebutuhan listrik sama pentingnya dengan kebutuhan pokok lainnya.

Terlebih di wilayah Nias Barat yang masuk wilayah terluar dan terisolir membuat suplay bahan bakar minyak pun sering terganggu, karena jembatan dan jalan sering mengalami musibah seperti longsong.

“Pemadaman listrik di Nias Barat sangat menyengsarakan. Selain elektronik yang jadi mudah rusak, kegiatan dan aktifitas yang hampir semua bergantung pada listrik jadi terganggu,” ungkap Khenoki.

Dia mengeluhkan jumlah pemadaman tak terhitung tiap hari nya. Hal ini juga membuat pembangunan berbagai jenis industri di Nias Barat tidak berjalan.

“Sekarang mau buat usaha apa pun sudah harus pakai listrik. Potensi laut butuh coldstorage, hasil pertanian juga butuh listrik, dan tidak ada yang bisa kami kembangkan, karena salah satu infrastuktur dasar (listrik, red) belum tebangun memadai,” keluhnya. (ney)

Exit mobile version