PMBI Desak Pemprov Banten Audit Investigasi PT ABM. Ini Alasannya

ketua-PMBI

Moch Ojat Sudrajat ketua PMBI dan pengamat kebijakan publik Banten (foto dokumen indopos.co.id)

INDOPOS.CO.ID – Sejak berdirinya PT Agrobisnis Banten Mandiri (ABM) di era kepemimpinan Wahidin Halim terus menuai polemik. Dari adanya iuran wajib untuk HUT Banten yang dikelola oleh PT ABM tahun 2021 lalu.

Selain itu, ABM yang dituding terus merugi sejak lahir, hingga pemilihan komisaris yang dulu dinilai sarat kepentingan.

Terbaru, perusahaan anak kandung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten itu dituding terlibat konflik kepentingan, sehingga Penjabat (Pj) Gubernru Banten Al Muktabar diminta bertindak tegas untuk melakukan audit investigasi atas temuan dari Perkumpulan Maha Bidik Indonesia (PMBI).

“Berdasarkan data yang kami dapatkan, patut diduga telah terjadi konflik kepentingan di PT Agrobisnis Banten Mandiri (ABM), dikarenakan diketahui jika salah seorang Direksi PT. ABM yang dilantik pada tanggal 22 September 2020, ternyata juga seorang Komisaris di PT. ANG dengan salah satu bagian yang dikenal masyarakat dengan nama JF,” ungkap Moch Ojat Sudrajat, Ketua PMBI kepada indopos.co.id,Kamis (21/12/2023).

Ojat mengungkapkan, adapun dasar adanya dugaan konflik kepentingan di PT. ABM itu yang diduga dilakukan oleh salah seorang direksi ini adalah, berdasarkan berbagai dokumen yang dia dapatkan secara resmi, termasuk profil PT ANG dari Dirjen AHU diketahui jika PT ANG disahkan oleh Kemenkumham pada tanggal 30 Oktober 2017, dengan AKTA Nomor 16 tanggal 27 Oktober 2017 yang dibuat di Notaris AJ di Kota Serang.

“Berdasarkan profil perusahaan PT. ANG komposisi pengurus dan pemegang saham adalah adalah, NAA direktur utama memilii 1.000 lembar saham, BYW direktur 1.000 lembar saham, dan IM komisaris 2.000 lembar saham.

“PT ANG berdasarkan profil perusahaan memiliki lini bisnis diantaranya di bidang pertanian, peternakan kambing/domba, sapi. Bahkan memiliki tempat yang dikenal dengan sebutan JF di Serang untuk melakukan bisnisnya,” beber Ojat.

Ia menambahkan, benar IM merupakan owner dari JF dan CEO dari PT. ANG berdasarkan postingan di media sosial.Dan bukti lain adanya hubungan antara Jawara Farm Serang dengan PT. Agro Niaga Global,serta IM kemudian pada tanggal 22 September 2020 dilantik oleh Gubernur Banten sebagai salah satu Direksi di PT. ABM.

Lebih jauh Ojat mengungkapkan, lini bisnis atara PT ABM dan PT ANG ada kemiripan jika tidak mau dikatakan sama. “kambing/domba dan sapi adalah lini bisnis mereka. Apalagi di saat menjelang hari raya Idul Adha, dimana PT. ABM memiliki kegiatan Banten berqurban dan kegiatan Banten berqurban ini dalam implementasi di lapangan biasaya bekerjasama dengan pihak III atau diistilhkan KSO, dan patut diduga seringkali menimbulkan piutang tidak lancar bahkan diduga cenderung macet,” ujar Ojat.

Ojat juga mengungkapkan, pada kegiatan “Banten Berqurban” tahun 2023 patut diduga telah terjadi kerjasama untuk suatu kegiatan bisnis yang berhubungan dengan Sapi yang dilakukan antara PT. ABM dengan salah satu pemegang saham di PT. ANG dengan inisial BYW dan/atau dengan JF yang merupakan bagian dari PT. ANG.

“Informasinya jika kerjasama dengan salah satu pemegang saham di PT. ANG ini telah menimbulkan piutang. Padahal kegiatannya sudah berakhir,” cetusnya.

Atas temuan tersebut,PMBI berkesimpulan bahwa patut diduga adanya konflik kepentingan yang terjadi akibat dari adanya irisan kepentingan antara Jawara Farm, PT Agro Niaga Global dengan PT. ABM – BUMD Pemprov Banten, karena posisi Ilham Mustofa sebagai Owner/CEO Jawara Farm yang diduga bagian dari PT. Agro Niaga Global dan merupakan direktur bisnis dari PT ABM.

“PMBI meminta kepada Pemprov Banten untuk dapat bertindak tegas karena patut diduga ada praktek perusahaan dalam perusahaan, dengan cara melakukan audit jika perlu audit invstigasi PT. ABM,” tandasnya.

Hingga kini belum ada tanggapan dari PT ABM dan Pj Gubernur Bante Al Mukabar terkait tudingan dari Moch Ojat Sudrajat.Meski ponselnya berdering saat dihubungi namun belum diangkat.Demikian juga saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp meski sudah centang dua namun juga belum berbalas. (yas)

Exit mobile version