Kolaborasi Tangkal Hoax Jelang Pemilu 2024, AMSI dan USAID Media Gelar Ini

USAID-MEDIA

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dengan dukungan Internews dan USAID MEDIA mengadakan diskusi terbuka tentang Trustworthy News Indicators. Foto: AMSI untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dengan dukungan Internews dan USAID Media mengadakan diskusi terbuka tentang Trustworthy News Indicators. Kegiatan dengan tema Kolaborasi Tangkal Hoax Jelang Pemilu 2024 tersebut menjadi satu rangkaian kegiatan dengan Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-2 AMSI Kalimantan Timur (Kaltim).

Koordinator Wilayah AMSI Kalimantan, Sumarsono mengatakan, bahwa AMSI Kalimantan Timur mempunyai peran penting dalam upaya menangkal hoax. Melalui pemberitaan media yang punya indikator Trustworthy.

“Berita itu disusun melalui proses yang cukup panjang karena ada beberapa yang perlu dilakukan, yaitu kaidah-kaidah jurnalistik dan check and recheck,” kata Sumarsono dalam keterangan, Minggu (24/12/2023).

“Potensi media sebagai benteng penangkal hoax nampaknya tidak dapat ditawar lagi,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Chief of Party Internews Indonesia Eric Sasono menuturkan, bahwa media menghadapi tantangan yang sangat besar, yaitu berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap media yang disebabkan oleh banyak faktor.

“Kami sangat menghargai upaya Asosiasi Media Siber Indonesia untuk mengembalikan kepercayaan itu dengan membuat Trustworthy News Indicators ini,” katanya.

Trustworthy sendiri, lanjut Eric, merupakan upaya self regulation atau swa-regulasi media dalam memproduksi berita untuk kepentingan publik. Diharapkan dengan disiplin menerapkan indikator Trustworthy, kepercayaan publik terhadap media akan didapatkan.

“Ini bukan upaya yang mudah di tengah tekanan dan kesulitan yang dialami oleh bisnis media,” ucapnya.

Sehingga masih ujar Eric, dalam konteks melawan hoax, upaya ini tidak dapat dilakukan sendiri oleh media. “Menjadi penting melibatkan banyak pihak termasuk pemangku kepentingan kunci media yang memiliki kesamaan prinsip,” tegasnya.

Sementara itu, Wamustofa Hamzah dari Bawaslu menggarisbawahi pentingnya inisiatif semacam Trustworthy ini.

“Bagaimana mungkin kita dapat melawan ratusan hingga ribuan hoax sehari? Ini harus menjadi sebuah kerjasama kolaboratif terutama dalam situasi Pemilu saat ini,” ujarnya.

Trustworthy News Indicators ini merupakan gabungan dari Brand Safety dan kode etik dari Dewan Pers yang menjadi model standar bagi anggota AMSI. Cara menangkal berita hoaks memang memerlukan keahlian khusus yang ada pada media terpercaya dan konfirmasi dari pejabat tertentu menjadi skema paling pas.

Di penghujung diskusi, Andi Surayya mengingatkan bahwa setiap orang punya potensi untuk menjadi penyebar hoaks.

“Jadi menjadi penting mengenal cara atau ciri-ciri hoax agar dapat dihindari,” kata Andi.

Dalam konteks pemilu, menurut Andi, kolaborasi para pihak, ditambah dengan pelibatan Trustworthy akan jadi resep jitu penangkal hoax.

“Setidaknya, kita akan punya model pendekatan yang lebih kontekstual,” ucapnya. (nas)

Exit mobile version