INDOPOS.CO.ID – Video seorang warga binaan yang tertangkap sedang nyabu di Rutan Kabanjahe yang beredar baru-baru ini merupakan video lama yang diunggah ulang.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Rumah Tahanan Negara) kelas IIB Kabanjahe Chandra H Tarigan kepada indopos.co.id.
“Itu video lama yang dimunculkan kembali , bulan Februari 2024 lalu. Video itu pertama kali beredar September 2023 lalu dan sudah diklarifikasi,” ujar Chandra, Jumat (1/3/2024).
Karutan menjelaskan beredarnya video tersebut sangat aneh dan menimbulkan banyak pertanyaan. “Saya yakin ini kembali dipelintir oleh oknum yang permintaannya tak saya penuhi,” katanya.
Dia menjelaskan, sebelum beredarnya berita tersebut ada salah satu oknum Caleg menyampaikan video tersebut kepada diriya. “Saya sudah jelaskan bahwa video itu benar dan sudah diperiksa dan yang bersangkutan sudah diberi sanksi. Namun sekitar bulan Januari 2024 dia kembali di Whatsapp oleh orang tersebut untuk minta bantu dana kampanye untuk biaya konsumsi sekitar 20 ( dua puluh ). “Namun saya bilang tidak punya uang,” katanya.
Setelah permintaan tak penuhi dan caleg tersebut gagal ( kalah), caleg itu kembali WA dan dia bilang berita video itu akan diterbitkan di medianya. Dan tak lama
berita itu kembali tayang dalam bentuk video yang sudah diedit – edit.
“Maka saya simpulkan oknum tersebut melakukan hal pencemaran nama baik terhadap Rutan Kabanjahe hanya karena permintaannya tidak saya penuhi,” papar Karutan Kabanjahe sambil menunjukkan percakapannya di aplikasi WA dengan oknum tersebut.
Chandra menyatakan pada Bulan Oktober 2023 lalu, warga binaan yang ketahuan nyabu tersebut sudah dipindahkan ke Rutan Humbahas.
“Selain itu, kini Rutan Kabanjahe beserta TNI, Polri dan BNN Karo juga secara rutin melakukan razia gabungan dan test urine untuk mencegah kejadian tersebut. Kini rutan juga dipastikan sudah steril dari narkoba. Kanwil Kemnkumham Sumut juga kemarin sudah datang melakukan razia dan rutan dinyatakan sudah bersih. Intinya berita video itu adalah berita lama dan pelakunya sudah kami tindak,” ujarnya. (gin)