Petenis Ukraina Tolak Berjabat Tangan dengan Petenis Belarusia Aryna Sabalenka, Ini Kata Menlu

Petenis Ukraina Tolak Berjabat Tangan dengan Petenis Belarusia Aryna Sabalenka, Ini Kata Menlu - tenis - www.indopos.co.id

Marta Kostyuk (kiri) dari Ukraina menolak berjabat tangan dengan Aryna Sabalenka dari Belarusia. (Sky News)

INDOPOS.CO.ID – Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina menyatakan dukungannya untuk petenis yang dicemooh di luar lapangan pada Prancis Terbuka karena menolak berjabat tangan dengan lawannya dari Belarusia.

Petenis Ukraina Marta Kostyuk dicemooh oleh penonton di akhir pertandingan putaran pertama saat dia menghina Aryna Sabalenka, yang negaranya mendukung invasi Rusia ke Ukraina.

“Mereka yang mencemooh perlu mengunjungi Bucha, tempat tentara Rusia datang dari Belarusia dan membantai warga sipil. Atau lari ke tempat perlindungan saat jet Rusia lepas landas di Belarus,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba melalui akun Twitter seperti dilansir Sky News, Selasa (30/5/2023).

Kostyuk, peringkat 39 dunia, telah berulang kali mengkritik pemain dari Rusia atau Belarusia yang katanya tidak cukup vokal dalam berbicara menentang perang.

Setelah insiden Paris pada hari Minggu (28/5/2023), dia menegaskan bahwa para penggemar yang mencemoohnya di luar lapangan seharusnya benar-benar malu.

“Saya ingin melihat orang bereaksi terhadapnya dalam 10 tahun ketika perang berakhir. Saya pikir mereka tidak akan merasa senang dengan apa yang mereka lakukan,” ujarnya.

Petenis nomor dua dunia Sabalenka, yang menang 6-3, 6-2 untuk maju ke putaran kedua, mengatakan dia tidak terkejut dengan penghinaan itu. Ia menambahkan lawannya tidak pantas mendapat ejekan.

“Saya mengerti mengapa mereka tidak berjabat tangan dengan kami,” kata Sabalenka, yang saat ini bermain di bawah bendera putih netral.

“Saya bisa membayangkan jika mereka berjabat tangan dengan kami, apa yang akan terjadi pada mereka dari pihak Ukraina,” tuturnya.

“Saya mengerti bahwa ini bukan masalah pribadi,” tambahnya.

Kostyuk, pada saat konferensi pers mengatakan dia tidak menghormati Sabalenka.

“Seseorang seperti Aryna Sabalenka, yang berkeliling dunia, dia memiliki banyak orang yang mendukungnya. Saya berbicara tentang banyak hal dan saya melihat, seperti, New York Times, Washington Post, CNN, BBC. Ada begitu banyak platform yang dibaca jutaan, miliaran orang di dunia. Dan hanya untuk menolak tanggung jawabnya untuk memiliki pendapat tentang hal-hal terpenting di dunia, saya tidak bisa menghormatinya,” pungkas Kostyuk. (dam)

Exit mobile version