PDIP dan Demokrat Saling Klaim Pembangunan Infrastruktur, Gerindra: Malah Bebani Rakyat

Pembangunan-infrastruktur

Pembangunan infrastruktur. Foto: Dok PUPR

INDOPOS.CO.ID – Politikus Partai Gerindra, Abdul Wachid menyorot klaim dua pihak yakni, partai Demokrat dan PDIP yang sama-sama membanggakan pembangunan infrastruktur di era rezimnya masing-masing.

Wachid justru berpandangan, pembangunan infrastruktur hingga saat ini belum mampu menyentuh akar persoalan rakyat.

“Pembangunan infrastruktur tidak menyentuh ke rakyat, apalagi kalau pembangunan infrastruktur dibiayai utang yang ada malah membebani rakyat,” kata Wachid melalui gawai, Jakarta, Sabtu (17/9/2022).

Bahkan, jika mau jujur bahwa pembangunan infrastruktur seperti jalan tol misalnya hanya menguntungkan pihak tertentu saja.

“Infrastruktur untung para produsen mobil yang memproduksi mobilnya di sini seperti Jepang dan lain-lain itu. Yang untung lagi orang kaya yang punya mobil,” ucap Ketua DPD partai Gerindra Jawa Tengah itu.

Ia mencontohkan, mobil angkutan barang dari Surabaya ke Semarang dan Jakarta, pilih lewat jalan Nasional daripada lewat jalan tol karena biayanya mahal, malah beban sopir tambah. “Artinya pembangunan jalan tol kurang tepat kalau untuk rakyat,” tuturnya.

Ketimbang membangun infrastruktur yang belum tentu dirasakan manfaatnya langsung oleh rakyat, pemerintah sebaiknya membuat program strategis nasional yang berbasis atau bersentuhan langsung dengan rakyat.

“Sebaiknya pemimpin bikin program yang bersentuhan langsung untuk rakyat. Terutama untuk pengentasan kemiskinan, menggalakkan program-program UMKM, swasembada pangan terus digenjot biar pangan kita tidak import,” imbuhnya.

Menurutnya, rezim apapun sebaiknya membangun industri sendiri untuk mengolah sumber daya alam Indonesia. “Membangun pabrik pengolahan hasil pertanian kita, membangun Research and Development (R&D) untuk menciptakan hasil pangan kita,” usul Anggota Komisi VIII DPR RI itu.(dan)

Exit mobile version