Di Mata Pemilih NU Jatim, Ganjar Unggul Disusul Prabowo-Anies

eriko

Direktur Eksekutif FIXPOLL Indonesia, Mohammad Anas RA. Foto : Ist

INDOPOS.CO.ID – Bakal Calon Presiden (Bacapres) usungan PDIP Ganjar Pranowo, memiliki kans memenangkan pertarungan Pilpres di wilayah Jatim.

Pemilih NU di Jatim memiliki kecenderungan memilih Ganjar bila pilpres diadakan pada Senin (5/6/2023). Hal tersebut terpotret dalam survei terbaru yang dirilis FIXPOLL Indonesia, survei tersebut digelar pada 9-16 Mei 2023.

Direktur Eksekutif FIXPOLL Indonesia, Mohammad Anas RA mengatakan, dalam simulasi tiga nama, Ganjar mampu mengungguli dua pesaing utamanya, yakni Prabowo dan Anies dari segi elektabilitas.

“Secara elektabilitas Ganjar Unggul di Jatim dengan 32,1 persen, disusul Prabowo 31,7 persen, lalu Anies 11,9 persen” terang Anas.

Selain itu, Ganjar juga unggul di kalangan pemilih NU. 48,2 persen warga yang beranggotakan NU memilih Ganjar. Sedangkan 33,0 persen memilih Prabowo. Unggulnya Ganjar di pemilih NU disebabkan beberapa faktor.

Pertama, di Jateng Ganjar memiliki Wakil Gubernur dari kalangan NU. Kedua, PPP sebagai partai yang juga mengusung Ganjar untuk pilpres memiliki basis pemilih dari kalangan NU.

Ketiga, Ganjar dikenal dekat dengan tokoh NU, ia sering meluangkan waktu bersilaturrahim ke tokoh NU.

Temuan survei FIXPOLL Indonesia juga memperlihatkan ada enam figur Jawa Timur yang memiliki potensi maju cawapres, keenam figur tersebut masing-masing memiliki popularitas dan tingkat kesukaan yang berbeda.

Mahfud MD dengan popularitas 65,0 persen dan tingkat kesukaan 55,1 persen, Khofifah Indar Parawansa dengan popularitas 59,7 persen dan tingkat kesukaan 44,2 persen, Muhaimin Iskandar dengan popularitas 52, 7 persen dan tingkat kesukaan 40,5 persen, LaNyalla Mattalitti 51,2 persen popularitas dan 33,7 persen tingkat kesukaan, AHY 39,6 persen popularitas dan 22,1 persen tingkat kesukaan, Moeldoko 29,1 persen popularitas dan 28,0 persen tingkat kesukaan.

Selain itu, ada hal lain yang penting menjadi perhatian bagi setiap poros koalisi capres, yakni terdapat 20-25 persen masyarakat Jawa Timur belum menentukan pilihan dalam pilpres.

Jumlah tersebut sangat mungkin akan berpindah ke capres tertentu bila capres tersebut menggandeng figur Jawa Timur sebagai cawapres. (srv)

Exit mobile version