Sinyal Hasto lewat Pantun Sandiaga Jadi Bacawapres Ganjar yang Menarik Hati

Sinyal Hasto lewat Pantun Sandiaga Jadi Bacawapres Ganjar yang Menarik Hati - hasto sandi - www.indopos.co.id

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto bersama Sandiaga Uno dalam sebuah acara bedah buku berjudul "Merahnya Ajaran Bung Karno: Narasi Pembebasan Ala Indonesia" hasil tulisan Airlangga Pribadi Kusman yang digelar di Aula Jenggala, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (28/9/2023). Foto: Istimewa

INDOPOS.CO.ID – Dalam sebuah acara bedah buku yang mengundang perhatian banyak tokoh penting, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memberikan pandangan berharga tentang pemikiran pembebasan ala Indonesia yang terinspirasi oleh Bung Karno.

Acara yang digelar di Aula Jenggala, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ini membahas buku berjudul “Merahnya Ajaran Bung Karno: Narasi Pembebasan Ala Indonesia” hasil tulisan Airlangga Pribadi Kusman.

Hasto Kristiyanto, memberikan sebuah suguhan yang begitu memikat hati para hadirin. Tak hanya berdiskusi yang berbobot, melainkan juga menyajikan sebuah pantun yang mengundang tawa.

Pantun yang dibawakan Hasto Kristiyanto tersebut berbunyi:

“Mas Sandiaga Uno ini pintar sekali,
Bangun Indonesia maju dan berdikari,
Kesadaran ideologisnya semakin tinggi,
Salah satu bacawapres Ganjar yang menarik hati.”

Pantun tersebut mencerminkan dukungan Hasto Kristiyanto terhadap sosok Sandiaga Uno yang dikenal sebagai sosok yang cerdas dan berdedikasi untuk memajukan Indonesia.

Hasto menekankan saat ini adalah waktu yang tepat untuk menghadapi perubahan zaman, dan ia merasa perlu mengingatkan bahwa pengusaha sukses seperti Sandiaga Uno juga dapat berbicara tentang gagasan pembebasan ala Bung Karno.

“Mas Sandi inikan pengusaha sukses, pengusaha sukses tiba-tiba berbicara tentang gagasan pembebasan Bung Karno berdasarkan falsafah,” kata Hasto, Kamis (28/9/2023).

“Pak Sandiaga Uno saya lihat, dengan kemampuannya bergerak cepat melalui ekonomi kreatif, membuka suatu harapan bagi kita bagi kaum muda Indonesia untuk bergerak dalam menciptakan setiap ruang-ruang kehidupan menjadi suatu nilai tambah yang memberikan manfaat bagi banyak orang,” lanjutnya.

Selanjutnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, ia dengan senang hati mengikuti bedah buku ini. Ia menyampaikan pentingnya melestarikan pemikiran Bung Karno dalam upaya membangun bangsa.

Sandiaga menekankan pentingnya gotong royong dan jati diri bangsa, yang merupakan konsep yang diyakini oleh Bung Karno.

“Kita membicarakan sebuah pemikiran yang akan ada terus dalam pemikiran membangun bangsa. Jadi Indonesia ini negara besar, ini negara gotong royong, jati diri bangsa, jadi perlu kolaborasi dan konsep gotong royong ini konsepnya Bung Karno jati diri bangsa,” ucapnya.

“Saya melihat banyak sekali permasalahan yang kita hadapi seperti harga-harga bahan pokok dan lapangan kerja, tapi kalau nalar pengelolaan kehidupan sosial ini diajarkan Bung Karno kembali ke jati diri Bangsa maka tidak ada masalah yang tidak bisa kita solusikan,” sambungnya.

Pembedah buku, Fachry Ali, menyatakan bahwa buku ini merupakan hasil studi yang diarahkan langsung kepada tulisan-tulisan Bung Karno. Ia menekankan bahwa Sandiaga Uno dengan sengaja mengundang kaum muda untuk memahami tidak hanya pemikiran Bung Karno, tetapi juga aktivitas akademik yang berdarah-darah dalam menyusun buku ini.

“Buku ini adalah hasil studi yang diarahkan langsung kepada tulisan-tulisan Bung Karno. Ini saya perlu katakan disini, Bung Sandi sengaja mengundang kaum muda untuk mengetahui bukan hanya pikiran Bung Karno, tetapi aktivitas akademik yang dilakukan secara berdarah-darah untuk menyusun buku ini,” ujar Fachry.

Acara bedah buku ini berhasil menjadi wadah penting untuk merenungkan kembali ajaran dan pemikiran Bung Karno serta menginspirasi generasi muda Indonesia untuk melanjutkan perjuangan pembebasan ala Indonesia.

Kegiatan juga menghadirkan para peserta dari berbagai komunitas dan lembaga, rekan-rekan dari DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Gerakan Pemuda Kabah, Angkatan Muda Kabah, Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Himpunan Mahasiswa Isalam. (gin)

Exit mobile version