Pengamat: Masyarakat Harus Sikapi Quick Count sebagai Data Prediktif

Pengamat: Masyarakat Harus Sikapi Quick Count sebagai Data Prediktif - pemungutan suara pencoblosan pemilu kotak suara - www.indopos.co.id

Ilustrasi - Pemilih menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2024 di TPS Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Foto: Dok Indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) Syarif Hidayatullah Jakarta, A Bakir Ihsan menginginkan, masyarakat harus memahami bahwa hasil hitung cepat atau quick count (QC) Pilpres 2024 hanya sebatas memprediksi. Di sisi lain, bisa menjadi pengawasan hingga akhir penghitungan suara.

“Masyarakat harus menyikapi QC sebagai data prediktif, sekaligus kontrol terhadap perolehan hasil kontestasi,” kata Bakir melalui gawai, Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Pemahaman itu tersebut bisa lebih baik dan mudah diterima masyarakat, jika seluruh pasangan calon presiden dan wakil presiden menerangkannya.

“Pemahaman dan sikap ini akan muncul, apabila Paslon dan tim pemenangan bersedia menjelaskan hal tersebut,” ucap Bakir.

Rekapitulasi hasil penghitungan suara Pilpres dilakhkan hari ini secara berjejang. Sementara berdasarkan UU Pemilu, penetapan hasil perolehan suara pemilu dilakukan paling lambat 35 hari dari pemungutan suara.

“Hasil final tetap pada real count oleh KPU sebagai lembaga resmi,” ujar Bakir.

Maka itu, pentingnya pemahaman mendalam dari elit politik tentang penghitungan cepat dari sejumlah lembaga survei. “Perlu literasi politik, bagi masyarakat yang paternalistik melalui sikap dan perilaku elit politik,” ucap Bakir.

Sementara adanya pengharapan dari paslon tertentu, yang menyatakan kemenanangan telah diraihnya tentu tak menjadi persoalan. “Tidak ada masalah dengan klaim kemenangan, dengan catatan bahwa kemenangan sesungguhnya adalah hasil hitungan real KPU,” imbuhnya.

Hampir dalam hitung cepat sejumlah survei menyatakan, bahwa pasangan calon Prabowo-Gibran unggul di Pilpres 2024. Salah satunya quick count LSI Denny JA. Hasil sementara terdapat total suara masuk 53,75 persen per kemarin.

Kubu Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar meraih 22,36 persen. Sementara Prabowo-Gibran mencapai 59,58 persen. Sedangkan Ganjar-Mahfud MD hanya memperoleh 18.06 persen. (dan)

Exit mobile version