Ciptakan SDM Pertanian Berkualitas di Tapanuli Selatan

Workshop Batangsatu

PT Agincourt Resources, BBPPMPV Pertanian, Cabang Dinas Pendidikan Sidimpuan, perwakilan Kecamatan Batangtoru, dan kepala sekolah menghadiri peluncuran Pogram Pengembangan SMK Pertanian Terpadu di Batangtoru, Senin (20/6). Foto: Dokumen PTAR untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe menghadirkan program pengembangan SMK Pertanian Terpadu untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) pertanian berkualitas di Batangtoru dan Muara Batangtoru, Tapanuli Selatan.

Pada tahun pertama pelaksanaan program ini, PTAR menggelontorkan anggaran mencapai Rp900 juta. Untuk melaksanakan program tiga tahun itu, PTAR menggandeng Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian Cianjur.

General Manager Operations PTAR, Rahmat Lubis menekankan bahwa pendidikan merupakan kunci pembangunan masyarakat yang berkelanjutan dan penting bagi aspirasi masyarakat setempat untuk masa depan anak dan cucu mereka.

“Oleh karena itu, peningkatan akses pendidikan berkualitas merupakan bagian penting dari program pengembangan masyarakat PTAR,” ujarnya, dalam keterangannya, Rabu (22/6/2022).

Program ini merupakan bentuk komitmen PTAR untuk terus berperan meningkatkan dunia pendidikan yang dapat memberi manfaat ke masyarakat sekitar tambang.

Community Development Manager PTAR, Rohani Simbolon mengatakan, dengan dukungan PTAR, pemerintah dan keseriusan sekolah, program ini dapat mencetak lulusan berkualitas tinggi di sektor pertanian yang dapat menjadi aset daerah.

“Kami yakin program ini akan membantu mempersiapkan SMK Pertanian Terpadu untuk menjadi sentra pendidikan dan pelatihan vokasi bidang pertanian, khususnya di Tapanuli Selatan,” kata Rohani.

Program ini merupakan wujud dukungan PTAR menyokong program pemerintah dalam mengembangkan pendidikan kejuruan yang selaras dengan kompetensi kebutuhan pengguna lulusan, yakni dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja.

Selain itu, upaya ini juga untuk mendorong peningkatan perekonomian dan pendidikan masyarakat sekitar tambang. Selaras dengan mandat dari Rencana Induk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (RIPPM). Program ini menyasar tiga keahlian di SMKN 1 Batangtoru dan SMKN 1 Muara Batangtoru, yakni Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian, Agribisnis Tanaman Perkebunan dan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Koordinator Bidang Program, Data dan Kemitraan BBPPMPV Pertanian, Iip Ichsanudin mengatakan, program ini bermanfaat dalam mengembangkan SDM yang unggul dan berkualitas di bidang pertanian. Kecukupan SDM merupakan investasi daerah dan negara, sekaligus fondasi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Kita tidak boleh berhenti pada seremoni saja, tapi harus melesat supaya SMKN 1 Batangtoru dan SMKN 1 Muara Batangtoru bisa menjadi episentrum pengembangan pertanian di Tapanuli Selatan,” kata Iip.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Cabang Dinas Pendidikan Padangsidimpuan, Benny Damanik mengatakan, program pengembangan SMK Pertanian Terpadu dapat menjadi solusi atas masalah yang dihadapi di Tapanuli Selatan, yakni terbatasnya kemampuan bertani terutama di kalangan anak muda.

Padahal, jumlah petani di Batangtoru mencapai 70 persen dari populasi penduduknya atau sekitar 23 ribu petani. Karet memegang peran penting di Batangtoru. Luas panen karet pada 2018 mencapai 5.449 hektare, disusul kelapa sawit 2.118 hektare dan padi sawah 1.948 hektare.

“Maka itu, saya berharap kehadiran program ini bisa membaca kearifan lokal dan memacu banyak siswa memiliki kemampuan bagus untuk mengembangkan komoditi pertanian di Tapanuli Selatan,” tutur Benny.(rmn)

Exit mobile version