Proses Replikasi Data Perusahaan Kian Mudah dengan IBM InfoSphere Data Replication

IBM-Infosphere

(Dari kiri ke kanan) Section Head Hybrid Data Management Multipolar Technology Deny Sutani berbincang dengan Country Manager IDC Indonesia Mevira Munindra, Director Enterpise Application Services Business Multipolar Technology Jip Ivan Sutanto, dan Data and AI Technical Specialist IBM Indonesia Alvian Zulkhaizar di sela-sela seminar bertema "Leading in Digital-First World with Enterprise Intelligence” yang digelar oleh IDC, IBM, dan Multipolar Technology di Hotel Raffles Jakarta, Kamis (3/11).

INDOPOS.CO.ID – Untuk memenangi persaingan bisnis di era digital, manajemen data menjadi salah satu faktor penentu yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Perusahaan yang tak memiliki basis data yang kuat; tak mampu menyuguhkan rekam data yang akurat, terintegrasi, dan real-time; tak sanggup mereplikasi data bervolume tinggi, kuat, dan aman di seluruh penyimpanan data yang heterogen; dipastikan akan kalah dalam persaingan.

Agar dapat mengatasi semua persoalan itu dan terhindar dari kekalahan dalam kompetisi di pasar, ada baiknya perusahaan menggunakan IBM InfoSphere Data Replication. IBM InfoSphere Data Replication yaitu solusi replikasi yang berfungsi untuk menangkap perubahan yang terjadi di database dan sanggup langsung mengirimkannya ke target database atau messaging notification seperti MQ/Kafka, ETL solution, dan big data.

Director Enterprise Application Services Business PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) yang menjadi IBM Platinum Business Partner di Indonesia, Jip Ivan Sutanto menjelaskan bahwa pertumbuhan data perusahaan yang semakin masif menjadikan proses update dan replikasi data semakin sulit.

“Apalagi jika perusahaan itu memiliki puluhan jenis database dengan beragam platform, tentu semakin tidak mudah untuk melakukan update dan replikasi data secara real-time. Padahal, update dan replikasi data yang baik sangat berguna dalam proses pelaporan atau pengambilan keputusan bisnis,” ungkapnya dalam workshop bertema “Leading in Digital-First World with Enterprise Intelligence” yang digelar oleh IDC, IBM, dan Multipolar Technology di Raffles Hotel Jakarta, Kamis (3/11).

Itu belum termasuk persoalan yang menyangkut proses replikasi data dengan batch atau storage yang membutuhkan bandwidth besar, melibatkan banyak resources, atau kebutuhan replikasi yang hanya untuk subset data tertentu. Menurut Jip Ivan, platform IBM InfoSphere Data Replication keluaran perusahaan raksasa teknologi multinasional IBM bisa menjadi solusinya.

Sebab, replikasi IBM InfoSphere Data Replication menggunakan resource yang kecil sekaligus mampu membantu mengurangi bandwidth karena bisa mengirimkan data hanya yang berubah saja; replikasi dapat dilakukan secara terus-menerus atau berkala sesuai keperluan; serta data dapat ditransformasikan dengan table mapping, column mapping, row filtering, atau pun function built-in yang telah disediakan.

Secara keseluruhan, Section Head Hybrid Data Management Multipolar Technology, Deny Sutani menambahkan, IBM InfoSphere Data Replication memiliki fitur, antara lain data replication, data transformation, multi-platform support, real-time replication, biddirectional replication, row filtering, column level filtering and mapping, add calculated/derived columns, conflict resolution, auditing, dan monitoring.

IBM InfoSphere Data Replication dapat berjalan di atas platform iSeries, Linux, Unix, dan Windows yang telah digunakan oleh banyak perusahaan. Karena itu, solusi tersebut cocok digunakan untuk kebutuhan replikasi data perusahaan-perusahaan di berbagai sektor, seperti perbankan, asuransi, multifinance, ritel dan distribusi, agribisnis, pariwisata, manufacturing, pertambangan, dan lain sebagainya.(srv)

Exit mobile version