INDOPOS.CO.ID – Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II berhasil meraih posisi pertama di Asia Tenggara dan peringkat ketiga di kawasan Asia Pasifik dalam daftar bandara tersibuk di dunia yang dirilis oleh Airport Council International (ACI).
Dalam laporan tersebut, ACI mencatat data dari 2.600 bandara yang terdaftar. Bandara Soekarno-Hatta mencatat jumlah pergerakan penumpang sebanyak 39,60 juta orang sepanjang Januari hingga Desember 2022.
President Director PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin menyatakan bahwa keberhasilan Bandara Soekarno-Hatta berada di peringkat atas dalam daftar bandara tersibuk di Asia Tenggara dan Asia Pasifik.
“Pada 2022, ACI menyatakan jumlah pergerakan penumpang pesawat di seluruh dunia mencapai 6,6 miliar orang. Ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh stakeholder yang terlibat,” katanya dalam keterangan yang dikutip pada Sabtu (22/7/2023).
Menurut Awaluddin, Pada 2022, sektor penerbangan menghadapi tantangan akibat pandemi. Namun, dikatakan bahwa periode tersebut telah memasuki tahap pemulihan.
“Selama periode ini, PT Angkasa Pura II (AP II) dan seluruh stakeholder terus berupaya memperkuat konektivitas penerbangan domestik dan internasional dengan tujuan untuk berkontribusi secara signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan penanganan pandemi,” ujarnya.
Selain itu Awaluddin memaparkan kolaborasi antar pemangku kepentingan telah berhasil meningkatkan konektivitas penerbangan dengan melakukan reaktivasi rute-rute yang sempat ditutup selama pandemi. Selain itu, AP II juga menambah frekuensi penerbangan pada rute yang sudah ada, dan bahkan membuka rute-rute baru.
“Upaya bersama ini membawa Bandara Soekarno-Hatta meraih posisi nomor satu sebagai bandara tersibuk di ASEAN dan nomor tiga di Asia Pasifik,” paparnya.
Sementara itu, Direktur Operasi PT Angkasa Pura II Wendo Asrul Rose menyatakan bahwa prestasi Bandara Soekarno-Hatta tidak terlepas dari perencanaan operasi yang matang yang melibatkan semua pihak.
“Pertumbuhan pesat penerbangan di rute domestik pada tahun sebelumnya berkontribusi secara signifikan pada aktivitas Bandara Soekarno-Hatta,” ungkapnya.
Selain itu, kata Wendo, PT Angkasa Pura II, maskapai, ground handling, dan para pemangku kepentingan lainnya berhasil menjalankan rencana operasi dengan baik sehingga bandara dapat mengakomodasi permintaan yang tinggi.
“Lebih lanjut, kesiapan infrastruktur dan fasilitas di sisi udara (air side) dan daratan (land side) juga berperan penting dalam memastikan kelancaran penerbangan,” katanya.
Direktur Teknik PT Angkasa Pura II Agus Wialdi menyatakan, perawatan infrastruktur dan fasilitas di sisi udara maupun daratan, terutama yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan, selalu menjadi prioritas utama.
“Tidak ada toleransi terhadap masalah pada seluruh infrastruktur dan fasilitas yang menjadi prioritas,” pungkasnya. (fer)