INDOPOS.CO.ID – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap multiplier effect atau efek pengganda keberadaan proyek transportasi modern Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Salah satunya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Bisa membuka lapangan pekerjaan yang baru di wiliayah setempat sampai terhadap moda transportasi lainnya atau kendaraan feeder. Serta terjadinya transfer teknologi mutakhir, terutama di Bidang Konstruksi dan Modernisasi Sistem Perkeretaapian.
“Melalui Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung ini kita mendapatkan berbagai manfaat bagi bangsa kita. Mulai dari terciptanya lapangan pekerjaan baru, utamanya bagi masyarakat lokal,” kata Menko Luhut dalam keterantannya, Jakarta, Senin (2/10/2023).
Setelah melanjutkan proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dari akhir tahun 2019, Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akhirnya diresmikan pada Senin (2/10/2023) di Stasiun Halim Kereta Cepat Jakarta Bandung. KCJB diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
KCJB merupakan hasil dari teknologi transportasi yang baru. Melihat antusiasme tinggi masyarakat selama tiga minggu diberlakukan uji coba gratis, maka masa uji coba gratis KCJB diperpanjang sampai pertengahan bulan Oktober.
PT KCIC telah membuka pendaftaran uji coba sejak Jumat, 15 September 2023. Selanjutnya tahap dua gratis dibuka mulai Minggu (24/9/2023) untuk keberangkatan pada 25-30 September 2023.
“Berkat tingginya rasa penasaran masyarakat terhadap uji coba KCJB, kami bersepakat hingga pertengahan Oktober pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung masih tidak dikenakan biaya atau gratis,” tuturnya.
Peresmian hari ini tidak lepas dari kerja sama yang baik dari seluruh pihak. Seperti pemerintah pusat, daerah, BUMN, masyarakat, serta pihak swasta.
“Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Presiden (Jokowi), yang telah berkena meresmikan kereta cepat pada hari ini,” ucapnya. (dan)