INDOPOS.CO.ID – Managemen Lion Air bekerja dengan sangat tidak profesional dan mengabaikan sama sekali prinsip-prinsip pelayanan publik. Keluhan tersebut dilontarkan penumpang maskapai Lion Air yang juga Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung kepada INDOPOS.CO.ID, Minggu (15/10/2023).
Ia menuturkan, pada Sabtu (13/10/2023) kemarin melakukan penerbangan menggunakan pesawat Lion Air dari Jayapura-Manokwari. Namun, hingga pukul 13.30 dirinya bersama penumpang lainnya belum mendapatkan kepastian terbang atau tidak.
“Saya semestinya terbang pukul 11.00 WIB, tapi sampai jam 13.30 WIB penumpang belum dapat kepastian apakah jadi terbang atau tidak,” katanya.
Menurut dia, alasan dari pihak maskapai berubah-ubah. Seperti alasan pertama disampaikan bahwa pesawat mengalami kerusakan. Kemudian berubah lagi, disampaikan bahwa cuaca di Manokwari sangat buruk sehingga tidak memungkinkan untuk mendarat.
“Memasuki pukul 14.00 WIB disampaikan informasi bahwa tidak ada lagi penerbangan siang itu ke Manokwari, dengan alasan kerusakan pesawat. Dan penumpang akan dialihkan ke keberangkatan pukul 18.00 WIB menunggu pesawat yang datang dari Makassar,” ungkapnya.
“Tapi pada pukul 17.30 WIB diinformasikan kembali bahwa penerbangan hari itu ke Manokwari dibatalkan sama sekali, dengan alasan pesawat dari Makassar tidak bisa mendarat,” imbuhnya.
Ia menegaskan, dari beragam alasan tersebut pihak maskapai telah melakukan pembohongan publik. Menurut dia, seharusnya pihak maskapai jujur saja.
“Apabila pesawatnya rusak ya bilang rusak saja. Jangan buat alasan cuaca buruk. Kalau ngak ada pesawat lagi, ya bilang saja ngak ada. Tidak usah mengarang sore akan ada pesawat dari Makassar,” katanya.
Dikatakan dia, akhirnya penumpang mendarat di Sorong pukul 20.58 WIB . Dan itu pun hanya transit dan harus melakukan penerbangan ke Manokwari.
“Dan ternyata sudah ada ratusan penumpang lagi yang menunggu dari jam 8 pagi di Bandara Sorong yang mau ke Manokwari,” ungkapnya.
Di Antara mereka ada yang cerita bahwa mereka tidak sempat lagi melihat jenazah ibunya, yang sudah harus dikebumikan tadi siang. Luar biasa kelalaian Lion Air rakyat jadi menderita,” imbuhnya.
Ia meminta agar perusahaan maskapai Lion Air tidak dengan suka-suka mengelola pelayanan publik. Sebab, masyarakat dibebani biaya penerbangan untuk mendapatkan pelayanan.
“Kalau tidak bisa sungguh-sungguh melayani. Atau kalau tidak bisa, lebih baik berhenti atau tutup saja,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan terkait peristiwa keterlambatan penerbangan tersebut.
“Mengenai informasi tersebut saya check terlebih dahulu,” katanya. (nas)