Perumnas Tanda Tangani Rencana Kerja Tahunan Ekosistem Pembiayaan Perumahan 2024, Usung Empat Program Utama Ini

Perumnas Tanda Tangani Rencana Kerja Tahunan Ekosistem Pembiayaan Perumahan 2024, Usung Empat Program Utama Ini - perumnas - www.indopos.co.id

Perumnas menandatangani Rencana Kerja Tahunan Ekosistem Pembiayaan Perumahan 2024 yang mengusung empat program utama. Foto : Ist

INDOPOS.CO.ID – Angka backlog hunian yang masih dikategorikan tinggi masih menjadi suatu permasalahan yang perlu diperhatikan. Berdasarkan data Kementerian PUPR, masih dibutuhkan 11 juta hunian untuk mewujudkan Indonesia zero backlog. Sehingga adanya kolaborasi dan sinergi dari setiap stakeholder yang proaktif diperlukan untuk menghasilkan solusi dari permasalahan tersebut.

Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro mengatakan, sebagai langkah nyata dalam mengatasi backlog hunian di Indonesia, Perum Perumnas bersama para stakeholder terkait seperti Kementerian Keuangan dan Kementerian PUPR, BP Tapera, Bank BTN serta PT SMF telah membentuk ekosistem pembiayaan perumahan.

“Terciptanya kolaborasi tersebut memiliki beberapa tujuan, di antaranya membentuk komitmen bersama untuk bersinergi dalam suatu forum antar institusi guna pengembangan perumahan sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Kemudian melalui ekosistem ini dapat disusun rekomendasi kebijakan penguatan pasar pembiayaan perumahaan,” ujarnya.

Dalam satu tahun terakhir sejak penunjukan Sekretariat Ekosistem Pembiayaan Perumahan, berbagai program dan kebijakan telah berhasil direalisasikan, antara lain pembuatan Policy Brief Optimalisasi FLPP, kerja sama dengan Bank Tanah, FGD bersama para pemangku kepentingan di sektor perumahan, dan lain sebagainya.

“Nah guna menjaga keberlanjutan dari langkah-langkah positif tersebut, bersama para stakeholder ekosistem pembiayaan perumahan, Perumnas menandatangani Rencana Kerja Tahunan Ekosistem Pembiayaan Perumahan 2024 yang mengusung empat program utama, yaitu Optimalisasi FLPP dan Pembentukan Dana Perumahan, Pengembangan Pembiayaan Rumah Hijau / Program IGAHP, Pengembangan Pembiayaan Perumahan untuk Sektor Informal, serta Kajian Perilaku Konsumen Sektor Perumahan untu Penguatan Kebijakan Publik,” jelasnya.

Rencana kerja yang disusun dan telah disepakati tersebut selanjutya akan berperan sebagai basis monitoring dan evaluasi guna mengidentifikasi serta merekomendasikan arah pengembangan sektor pembiayaan perumahan.

Dengan adanya kolaborasi dan sinergi yang terjalin antar stakeholder Ekosistem Pembiayaan Perumahan diharapkan dapat memunculkan solusi dari berbagai tantangan di bidang perumahan, memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat dan secara berkelanjutan memajukan perekonomian Indonesia. (srv)

Exit mobile version