INDOPOS.CO.ID – Pemuda bernama Muhammad Fajri (27) menjadi perbincangan karena mengalami obesitas, bobot tubuhnya mencapai hampir 300 kg. Berkaca dari kasus obesitas itu, apa faktor risiko dan penyebab seseorang kelebihan berat badan?
Menurut Peneliti, Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Ni Ketut Aryastami, terlepas dari masalah kelainan metabolik (yang sebenarnya sangat langka kasusnya), faktor utama obesitas adalah asupan gizi.
Asupan gizi berlebih terutama dari unsur makro nutrient (karbihidrat, protein, lemak), akan disimpan tubuh dalam bentuk glikogen atau glukosa cadangan, bila sewaktu-waktu dibutuhkan tubuh, akan dipecah menjadi energi (tenaga).
“Setiap unsur zat gizi makro punya nilai kalori yang disebut dengan satuan Kkal (kilokalori). Nilai kalori per gram karbohidrat=4, protein=4, lemak=9,” ungkap Aryastami dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Semua jenis zat gizi makro tersebut bila masuk melalui mulut akan mengalami proses dalam sistem metabolik. Kantong pertama setelah mulut ialah lambung. Tugasnya mencerna dan mengurainya untuk mengikuti proses dalam sistem pencernaan.
Kelebihan zat-zat gizi dari asupan yang telah diproses selain didistribusi melalui saluran darah.
“Juga akan tertimbun dalam organ-organ tubuh seperti hati, jantung, ginjal, otot dan lain-lain,” jelas Aryastami.
Ia menampik obesitas disebabkan karena pengaruh genetik atau keturunan. Sebab, sebagian besar penyebab kasus obesitas karena sulit mengatur pola makan dengan benar.
“Ibaratnya bila kita tidak mampu mengendalikan rasa lapar dan terus saja diikuti rasa laparnya, terutama dengan makanan-makanan tinggi kalori,” terang Aryastami.
“Terutama dengan kandungan gula tinggi, maka lambung kitapun sepertinya menjadi melar dan kelebihan asupan tersebut akan tersimpan karena tubuh tidak bisa langsung membuangnya,” tambahnya.
Fajri telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) dr Cipto Mangunkusumo Jakarta dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang. Pemuda asal Tangerang itu sempat ditangani 10 dokter spesialis dari dokter radiologi, penyakit dalam, gizi, kulit, bedah otopedi dan lainnya.(dan)