INDOPOS.CO.ID – Partai Demokrat menyorot klaim seorang pejabat negara terkait penundaan Pemilu 2024, yang disebutkan berasal dari masyarakat. Terlebih partai berlambang Mercy itu turut diseret-seret mendukung wacana tersebut.
Dalam sebuah tayangan podcast, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mengaku, memiliki data dari rakyat Indonesia yang menginginkan Pemilu 2024 ditunda pelaksanaannya.
“Argumentasi Big Data yang disampaikan LBP ini juga pernah dipresentasikan Cak Imin, yang kemudian direspon kritik praktisi media sosial dari Drone Emprit mempertanyakan kebenaran analisis big data tersebut,” kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani, Sabtu (12/3/2022).
Data yang disampaikan tersebut bertolak belakangan dengan hasil lembaga survei. Sebagian besar masyarakat tidak ingin menunda gelaran pesta demokrasi 5 tahun tersebut.
“Apalagi diperhadapkan dengan data dilapangan yang terekam oleh sejumlah survei nasional. Jauh lebih banyak yang menolak wacana penundaan pemilu,” ujar Kamhar.
Maka itu, ia meminta segelintir orang menghentikan polemik wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
“Jadi sebaiknya, Pak LBP tak usah mengulang-ulang menyanyikan lagu lama yang sumbang,” ucap Kamhar bernada satire.
Luhut baru-baru ini diundang podcast di channel YouTube Deddy Corbuzier. Tayangan itu diunggah pada, Jumat (11/3/2022) kemarin. Dalam perbincangannya, Luhut mengantongi
big data terkait penundaan Pemilu 2024.
“Karena begini, kita kan punya big data, saya ingin lihat, kita punya big data, dari big data itu, kira-kira meng-grab 110 juta. Iya, 110 juta, macam-macam, Facebook, segala macam-macam, karena orang-orang main Twitter, kira-kira orang 110 jutalah,” ucap Luhut.
Menurut Luhut, seharusnya partai-partai politik bisa menangkap aspirasi dari masyakat mengenai ketidakinginan Pemilu 2024 itu diselenggarakan.
“Nah, ini ceruk orang-orang ini ada di Partai Demokrat, ada yang di Partai Gerindra, ada yang di PDIP ada yang di PKB, Golkar, kan di mana-mana ceruk ini,” tutur Luhut.
“Ya nanti kita lihat mana yang mau dengar suara kami. Itu kan bisa melihat yang paling menguntungkan untuk suara kami,” tambahnya. (dan)