Anggap IDI Rumah Kedua, Terawan: Apakah Saya Masih Boleh Nginep atau Diusir?

dr terawan

Tangkapan layar Menteri Kesehatan periode 2019-2020 Terawan Agus Putranto memberikan keterangan soal penanganan Covid-19. Foto: YouTube BNPB Indonesia

INDOPOS.CO.ID – Menteri Kesehatan periode 2019-2020 Terawan Agus Putranto buka suara perihal pemberhentian dirinya dari keanggotaaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Saat ini, ia masih bekerja seperti biasa.

Pernyataan tersebut disampaikan mantan Tenaga Ahli (TA) Menteri Kesehatan era Terawan Agus Putranto, Andi melalui keterangan tertulisnya yang diterima awak media.

Dia masih berpraktek menangani pasien di Rumah Sakit Dinas Kesehatan Tentara (RSDKT) Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah. Padahal sudah mengetahui dirinya bakal dipecat dari keanggotaan IDI.

“Sampai hari ini saya masih sangat bangga dan merasa terhormat berhimpun disana (IDI),” kata Terawan, seperti ditirukan Andi, Senin (28/3/2022).

Menurut Terawan, IDI seperti rumah kedua, menjadi tempatnya bernaung, bersama saudara-saudara sejawat lain. Kabar pemberhentian itu telah menyita perhatian banyak pihak

“Pak Terawan mengimbau, teman-teman sejawat dan yang lain agar bisa menahan diri untuk tidak menimbulkan kekisruhan publik, karena kita masih menghadapi pandemic Covid-19,” tutur Andi.

“Kasihan masyarakat dan saudara-saudara sejawat yang di daerah, Puskesmas, rumah sakit, dll, ikut terganggu” tambahnya.

Soal putusan pemecatan tersebut, Terawan menyerahkan semuanya kepada saudara sejawatnya. “Biarkanlah saudara-saudara saya yang memutuskan. Apakah saya masih boleh nginep di rumah atau diusir ke jalan?,” lirihnya.

Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merokemendasikan pemberhentian Terawan Agus Putranto dari keanggotaan IDI. Rekomendasi tersebut dibacakan dalam Muktamar ke-31 IDI di Banda Aceh, Jumat, 25 Maret 2022.

Pemberhentian Terawan akan dilaksanakan selambat-lambatnya dalam 28 hari kerja. Terdapat lima asalan yang mendasari rekomendasi KMEK ID tersebut. Salah satunya, karena Terawan melakukan promosi kepada masyarakat luas tentang Vaksin Nusantara sebelum penelitian vaksin berbasis sel dedintrik itu selesai. (dan)

Exit mobile version