Bertambah 2 dari Banten dan Sulsel, Dugaan Hepatitis Akut Jadi 16 Kasus

hepatitis

Ilustrasi virus hepatitis. (Ist)

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan dua tambahan kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia. Tercatat hingga Selasa (25/4/2022) penyakit tersebut menjadi 16 kasus.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengumumkan, dari jumlah tersebut, satu pasien probable dan 15 lainnya berstatus pending classification.

“Saat ini, ada 16 yang diduga kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Satu orang probable kemudian 15 kasus adalah pending classification,” kata Syahril dalam jumpa pers virtual, Jakarta, Selasa (24/5/2022).

Ia menyatakan, kedua pasien temuan tersebut berasal dari Banten dan Sulawesi Selatan (Sulsel), sehingga total keseluruhan menjadi 16 pasien yang diduga terinfeksi hepatitis akut.

“Kasus (dugaan hepatitis akut) ini bertambah dua dari tanggal sebelumnya adalah 14 kasus. Satu dari Banten, yang kedua Sulawesi Selatan. 2 dari 14 menjadi 16 dalam klasifikasi pending,” beber Syahril.

Adapun sebaran kasus dugaan hepatitis akut mencakup, Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten, DIY. Selain itu, Bali, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan NTB.

Definisi kasus pertama pada penyakit hepatitis akut adalah Confirmed. Saat ini belum ada yang disebut dengan konfirmasi positif oleh WHO karena sedang dalam penelitian.

Kedua Probable, yaitu hepatitis akut (virus non hepatitis A-E), yakni pada saat pemeriksaan laboratorium tidak ada hepatitis A sampai E, SGOT atau SGPT di atas 500 IU/L (internasional unit per liter), dan berusia di bawah 16 tahun.

“Untuk kasus ini, pasien tidak terdeteksi hepatitis maka dia salah satu dugaan hepatitis yang belum diketahui penyebabnya, namun hasil laboratorium SGOT atau SGPT di atas 500 IU/L,” tutur Syahril.

Ketiga, Epi-Linked, yaitu hepatitis akut (virus non hepatitis A-E), terjadi di segala usia, dan kontak erat dengan kasus probable.

Keempat, Pending Classification, artinya sedang menunggu hasil pemeriksaan Lab untuk hepatitis A sampai E, tetapi pasien ini sudah tinggi SGOT maupun SGPT nya yakni di atas 500 IU/L, dengan usia di bawah 16 tahun. (dan)

Exit mobile version