Jubir PKS: Gubernur DKI Fokus Urus Jakarta, Jangan Sibuk De-Aniesisasi

Anies Baswedan

Anies Baswedan bersama Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Foto: Instagram/@aniesbaswedan

INDOPOS.CO.ID – Setelah dilantik menjadi Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono membuat kebijakan yang tidak substantif di DKI Jakarta mulai dari mengganti Sekda hingga akan merubah slogan DKI Jakarta dari “Kota Kolaborasi” menjadi “Sukses Jakarta untuk Indonesia”

Juru Bicara (Jubir) PKS Muhammad Iqbal mengatakan, apa yang dilakukan Pj Gubernur DKI adalah kebijakan yang tidak substansi dan asal beda saja. Dan terkesan ingin menghapus jejak Gubernur Anies Baswedan.

“Slogan “Kota Kolaborasi” tidak perlu diubah, apalagi masa jabatan hanya satu tahun. Ada kesan Heru melakukan “De-Aniesisasi”,” katanya

Dia menyoroti terkait pergantian Sekda DKI yang merupakan tokoh Betawi profesional dan berpengalaman. Apalagi Marullah Matali adalah sosok yang dikenal ketokohannya dan tidak memiliki masalah/kasus.

“Pergantian yang dilakukan terkesan bagian dari upaya “membersihkan” loyalis Gubernur sebelumnya,” ungkapnya.

Ia mengingatkan, agar Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono fokus kepada kerja-kerja subtansi, dari pada sibuk mengotak-atik apa yang sudah dikerjakan Gubernur Anies Baswedan.

“Dia kan Gubernur yang ditunjuk, legitimasinya di hadapan masyarakat sangat lemah. Harusnya Heru tahu tentang posisinya, bahwa dia adalah Gubernur transisi,” terangnya.

“Heru juga harusnya mundur sebagai Kepala Sekretariat Presiden, agar bisa fokus bekerja menjalankan pemerintahan di DKI Jakarta,” imbuhnya. (nas)

Exit mobile version