Kebijakan Masuk Sekolah Pukul 05.00 di NTT Tak Ramah Anak dan Guru

Kebijakan Masuk Sekolah Pukul 05.00 di NTT Tak Ramah Anak dan Guru - belajar mengajar 1 - www.indopos.co.id

Pejalar SMA tengah belajar di dalam kelas. Foto: Dok Website Sekolah Kita

INDOPOS.CO.ID Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Provinsi NTT menilai kebijakan Pemprov NTT masuk sekolah pukul 05.00 WITA sangat tidak ramah anak, orang tua, dan guru.

Jika peserta didik masuk pukul 05.00, pasti mereka harus bangun pukul 04.00, bahkan bisa saja pukul 03.00. Bahkan masih banyak siswa yang berjalan kaki menuju sekolah yang jauh.

Sehingga tak mungkin guru-guru datang pukul 05.00 melainkan lebih pagi lagi. Belum lagi, bagi wilayah yang minim sarana transportasi umum atau akses jalan yang sulit diakses termasuk minim penerangan lampu jalan.

“Artinya, pemprov tidak mempertimbangkan kebijakan tersebut dengan landasan kajian secara geografis dan transportasi publik,” ucap Wilfridus, Ketua P2G Provinsi NTT dalam keterangannya diterima, Kamis (2/3/2023).

Dalam laporan jaringan P2G NTT, kondisi pukul 05.00 WITA di sana justru masih sepi aktivitas masyarakat dan suasana masih gelap, tentu sangat berpotensi terjadinya tindak kriminalitas atau faktor keamanan.

Ilustrasi kegiatan belajar mengajar. Foto: dok indopos.co.id

Selanjutnya, kebijakan tersebut berpotensi meningkatkan biaya hidup orang tua siswa. Sebab bagi yang rumahnya jauh dari sekolah akan terpaksa menyewa kos-kosan di dekat sekolah, tentu berdampak pada membengkaknya biaya hidup tambahan perbulan.

“Atau mereka terpaksa beli kendaraan bermotor. Pengeluaran biaya sekolah membengkak naik,” ucap Wilfridus.

Frid menambahkan, kondisi demikian tak hanya terjadi bagi siswa tetapi juga guru. Paling akan berdampak secara biaya hidup adalah guru honorer.

“Sudahlah gaji hanya Rp500 ribu/bulan, terpaksa harus membayar uang sewa kos atau kredit motor,” kritiknya. (dan)

Exit mobile version