INDOPOS.CO.ID – Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan, kasus dugaan suap proyek di Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) harus menjadi bahan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.
“Peristiwa di Basarnas perlu menjadi evaluasi kita. Kita harus mawas diri dengan hal seperti itu. Jangan dilihat negatifnya berita itu,” kata Yudo Margono dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (28/7/2023).
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) pejabat Basarnas dan menetapkan Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi sebagai tersangka.
“Mari kita evaluasi bersama sehingga ke depan tidak terjadi lagi di tubuh TNI ataupun para prajurit TNI yang bertugas di luar struktur TNI. Sehingga kita tetap solid untuk melaksanakan tugas pokok atau fungsi TNI,” ucap Yudo.
Sementara setelah memimpin upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Pejabat Utama Mabes TNI di GOR A. Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (28/7/2023) ia berpesan kepada dua perwira tinggi TNI yang bertugas di luar TNI.
“Kepada para pejabat yang nantinya bertugas di luar, kepada Pak Marsdya Kusworo yang nantinya di Basarnas, Pak Irwansyah di Bakamla, tolong jangan lepas dari induknya. Harus tetap ditanamkan ke diri masing-masing bahwa aku ini TNI,” pesannya.
Ia meminta prajurit TNI yang berdinas di luar struktur TNI agar selalu menjalin komunikasi. “Para TNI yang berada di sana juga dibina, bahwa mereka masih TNI walaupun bajunya sudah berubah orange, bajunya sudah berubah baju telur bebek abu-abu,” imbuhnya.
Selain itu, dalam seminggu harus pakai baju dinas TNI, sehingga mereka sadar bahwa masih bagian dari TNI. “Masih punya naluri TNI, masih punya disiplin, masih punya hierarki, masih punya kehormatan militer,” tegas Yudo.
“Semua TNI yang bertugas di manapun harus membawa, nama baik TNI dan itu juga adalah tugas negara,” tambahnya. (dan)