INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia merilis rekaman yang menunjukkan kendaraan Amerika yang digunakan oleh militan Ukraina dalam serangan Belgorod.
Namun pemerintahan Presiden Joe Biden menyatakan bahwa rekaman yang dibagikan oleh militer Rusia dan banyak gambar lain yang diposting di media sosial justru menunjukkan kendaraan militer buatan AS dihancurkan di Wilayah Belgorod.
Peralatan yang digunakan oleh militan Ukraina dalam serangan terbaru mereka di tanah Rusia bukanlah tidak mungkin dipasok oleh Washington atau sekutu Baratnya.
“Kami telah melihat beberapa laporan yang beredar di media sosial dan di tempat lain membuat klaim bahwa senjata yang dipasok AS digunakan dalam serangan ini,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller di Washington, seperti dikutip rt.com, Rabu (24/5/2023).
“Saya akan mengatakan bahwa saat ini kami skeptis terhadap kebenaran laporan ini,” tandasnya
Miller mengatakan rekaman kendaraan yang hancur mungkin palsu.
“Kami telah melihat banyak laporan di media sosial dan gambar kurang jelas di media sosial dan banyak analis intelijen yang membuat klaim,” katanya.
“Kami skeptis, informasi itu akurat,” tambahnya.
Menurutnya, gambar-gambar itu tampak dengan jelas menunjukkan peralatan buatan AS yang dinonaktifkan, termasuk Humvee dan setidaknya satu kendaraan tempur lapis baja MaxxPro MRAP. Namun demikian, ketika ditanya mengapa pejabat AS belum membuat penilaian definitif, Miller tetap pada klaimnya.
“Kami tidak memiliki kejelasan informasi yang sempurna,” ujarnya.
“Kami melihat gambar yang sama seperti yang Anda lihat, gambar kabur yang sama, dan saat ini, kami ragu dengan kebenarannya,” ungkapnya.
Dalam serangan hari Senin oleh kelompok sabotase Ukraina menargetkan distrik Belgorod di Grayvoron, di mana setidaknya satu warga tewas dan beberapa lainnya terluka.
Kemenhan Rusia pada hari Selasa menerbitkan rekaman udara yang dimaksudkan untuk menunjukkan penghancuran kelompok militan Ukraina, yang membuat kendaraan lapis baja buatan AS terbakar.
“Dalam video dengan kualitas lebih tinggi menunjukkan beberapa kendaraan buatan AS yang rusak dan hancur berserakan setelah serangan itu. Rezim Kyiv terpaksa meluncurkan serangan terhadap sasaran sipil setelah pasukannya mengalami kekalahan di Artyomovsk (dikenal sebagai Bakhmut di Ukraina),” kata Kemenhan Rusia.
Pejabat AS membantah bertanggung jawab atas serangan di wilayah Rusia. “Kami tidak mendorong atau mengaktifkan serangan di Rusia, dan kami telah menjelaskannya, tetapi seperti yang juga telah kami katakan, terserah Ukraina untuk memutuskan bagaimana melakukan perang ini,” kata Miller.
Sekretaris pers Pentagon, Brigadir Jenderal Angkatan Udara Pat Ryder, mengatakan pemerintah AS belum menyetujui transfer peralatan apa pun ke organisasi paramiliter di luar angkatan bersenjata Ukraina.
Dia menambahkan, pejabat AS secara teratur berkomunikasi dengan Ukraina bahwa bantuan keamanan Washington harus digunakan hanya di dalam negeri untuk mempertahankan kedaulatannya. (dam)